Lem Aibon adalah perekat multiguna yang terbuat dari karet sintetis dan pelarut organik. Aica Aibon tersedia dalam toluena dan non toluena, cat dan semprotan.
Aica Aibon merupakan lem dengan daya rekat yang tinggi, sehingga hampir semua bahan termasuk kayu, kain, karet, baja, dan HPL (High pressure Laminated) dapat direkatkan.
Lem Aibon yang berwarna kuning telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, namanya telah menjadi brand image untuk produk lem.
Dalam buku Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia (2008) karya Sam Setyautama, disebutkan bahwa PT Aica didirikan oleh Sofjan Wanandi.
Demikian pula yang tercatat dalam buku berjudul Jurus & Manuver Politik Taufiq Kiemas tulisan Derek Manangka, bahwa PT Aica Aibon -demikian nama perusahaan yang tertulis di buku ini- merupakan salah satu perusahaan milik keluarga Wanandi.
Menurut Ohiao Halawa dalam biografi Soerjadi, Membangun Citra Partai, PT Aica Indonesia didirikan tahun 1974, dengan pemilik saham Pakarti Yoga Group (milik Sofjan Wanandi), Metropolitan Group (milik Ciputra), Aica Kogyo Co. Ltd. dari Jepang, dan Mitsui Group.
Sofjan Wanandi adalah salah satu pebisnis nasional tersukses di Indonesia. Sejak 1974 -tahun yang sama dengan produksi awal lem Aibon- ia merintis karier sebagai pengusaha dan mengelola beberapa perusahaan.
Dia memimpin PT Tri Usaha Bakti yang berbisnis dalam bidang industri, perkapalan, asuransi, dan konstruksi. Bahkan dia mulai merintis bisnis sendiri, melalui PT Pakarti Yoga yang berkembang menjadi perusahaan besar dibawah bendera Grup Gemala.