Dokumen Rahasia Terkuak, Rupanya Amerika Ambil Peran dalam Peristiwa Berdarah 1965 Karena Ketakutan Akan Hal Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 01 Oktober 2019 | 08:35
 
Bukan Hanya Mau Diracun Tikus, Soeharto Juga Dikirimi Barang yang Jadi Isyarat Bakal Meletusnya G30S/PKI
Kompas.com via Tribun Timur
Kompas.com via Tribun Timur

Bukan Hanya Mau Diracun Tikus, Soeharto Juga Dikirimi Barang yang Jadi Isyarat Bakal Meletusnya G30S/PKI

Baca Juga: Cerita Unik, Raja Yogyakarta Ini Ramalkan Peristiwa G30S/PKI Setelah Berbincang dengan Ratu Laut Kidul

Nasib mantan Prajurit pasca tragedi G30S/PKI
IST/Wartakota via Surya.co.id
IST/Wartakota via Surya.co.id

Nasib mantan Prajurit pasca tragedi G30S/PKI

Upaya pertamanya adalah menggulingkan Soekarni, dan itu terjadi ketika G30S/PKI di mana militer Indonesia dibantu PKI.

Keterlibatan CIA dalam aksi G30S/PKI yang memicu pembunuhan massal itu secara gamblang diakui oleh sendiri CIA melalui sejumlah dokumen kabel diplomatik Amerika soal tragedi 1965.

Dokumen itu dibuka ke publik oleh tiga lembaga Amerika, itu menguak sejumlah surat dari dan ke Amerika Serikat terkait pembunuhan massal pasca 1965.

Baca Juga: Sebentar Lagi Resmi Jadi Anggota DPR RI, Raul Lemos Bagikan Foto Sosok Penting dalam Kehidupan Krisdayanti. Siapakah Gerangan?

Ketiga lembaga itu selain NSA juga National Declassification Center (NDC), keduanya lembaga nirlaba, dan lembaga negara National Archives and Records Administration (NARA).

Dokumen yang dibuka adalah 39 dokumen setebal 30.000 halaman yang merupakan catatan Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia sejak 1964 hingga 1968.

Isinya antara lain seputar ketegangan antara militer dengan PKI, termasuk efek selanjutnya berupa pembantaian massal.

Pembantaian massal terhadap warga Indonesia yang dituduh PKI ternyata direstui oleh CIA yang juga telah memberikan izin membunuh (License to a kill) kepada militer Indonesia. (Afif Khoirul M/Intisari Online)

Source : The Guardian The Atlantic

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular