Follow Us

Bisa Tinggal Enak di Negaranya yang Maju, Bule Prancis Ini Malah Pilih Matian-matian Selamatkan Satwa Liar Kalimantan. Dia Juga Sudah Berkali-kali Jadi Korban Kabut Asap Karhutla. Mengapa Enggak Kapok?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 21 September 2019 | 07:19
Seorang petugas pemadam kebakaran berupaya mematikan api yang melanda kawasan gambut di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Jumat (13/09).
ULET IFANSASTI/GETTY IMAGES

Seorang petugas pemadam kebakaran berupaya mematikan api yang melanda kawasan gambut di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Jumat (13/09).

Bagi Chanee, hal terberat yang ia alami saat berjuang menyelamatkan satwa liar di Indonesia adalah melihat wajah Kalimantan yang berubah drastis demi industri perkebunan.

Baca Juga: Bukan Cuma Bahayakan Kesehatan Manusia, Karhutla Juga Makan Korban Ular Langka Ini. Lihat Foto Kematiannya yang Tragis Itu

Pemadam kebakaran, relawan, hingga warga awam bahu-membahu memadamkan api di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
BBC News Indonesia

Pemadam kebakaran, relawan, hingga warga awam bahu-membahu memadamkan api di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

"Yang paling membuat saya sedih, dalam 20 terakhir melihat wajah Kalimantan berubah. Hutan Kalimantan hancur demi industri," ujar dia.

Selama 20 tahun lebih berjuang menyelamatkan satwa, Chanee mengaku pernah menghadapi berbagai ancaman, terutama saat ia membuat video mengenai kabut asap yang menyelimuti Kalimantan.

"Selama 20 tahun lebih disini pasti ada konflik dan ancaman, terutama setelah saya bikin video itu. Kalau kita berusaha menyelamatkan sesuatu ada membuat perubahan baik pasti ada musuh. Apalagi, yang ada di hadapan kita perusahaan-perusahaan yang cuma mikir profit," ungkapnya.

Baca Juga: Terkulai Lemah dengan Lidah Terjulur, Orangutan Penghuni Hutan Kalimantan Ini Sesak Napas Akibat Kabut Asap yang Kian Pekat. Foto-foto Ini Jadi Buktinya

Kabut asap menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah,  Selasa (17/9/2019).
KOMPAS.com

Kabut asap menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (17/9/2019).

Namun, rintangan tersebut tak memutuskan langkah Chanee untuk tetap berjuang. Baginya, ancaman-ancaman yang ia dapatkan tak sebanding dengan keberhasilannya melindungi lebih dari 1000 hektar lahan dan hutan di Kalimantan.

"Semua keberhasilan ini juga berkat dukungan masyarakat sekitar. saya tidak akan bisa mendapatkan semua ini tanpa dukungan mereka," ucapnya.

Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Kalimantan dan Sumatera turut membuatnya frustasi.

Baca Juga: Jeritan Hati Korban Kabut Asap Kian Menggema, Mengapa Pemerintah Belum Jua Umumkan Status Bencana? Foto-foto Tragis Ini Jadi Bukti...

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest