Follow Us

youtube_channeltwitter

Bisa Tinggal Enak di Negaranya yang Maju, Bule Prancis Ini Malah Pilih Matian-matian Selamatkan Satwa Liar Kalimantan. Dia Juga Sudah Berkali-kali Jadi Korban Kabut Asap Karhutla. Mengapa Enggak Kapok?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 21 September 2019 | 07:19
Seorang petugas pemadam kebakaran berupaya mematikan api yang melanda kawasan gambut di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Jumat (13/09).
ULET IFANSASTI/GETTY IMAGES

Seorang petugas pemadam kebakaran berupaya mematikan api yang melanda kawasan gambut di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Jumat (13/09).

Fotokita.net -"Saya datang ke Indonesia sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia. Saya belajarnya dari bergaul dengan masyarakat setempat," ujarnya, Kamis (19/9/2019).

Lelaki ini biasa disapa denganChanee Kalaweit. Dia memang bukan orang asli Indonesia. Namun, dedikasinya untuk kelestarian satwa dan lingkungan di Indonesia patut diacungi jempol.

Lelaki ini berasal dari Prancis. Dia lahir diFayence, Distrik Var, Perancis Selatan, 38 tahun silam. Tetapi, karena cinta satwa liar, dia datang ke Indonesia dan memutuskan tinggal di negeri tropis yang lembap ini.

Nama aslinya,Aurelien Francis Brule. Lelaki ramah ini pertama kali datang ke Indonesia pada 1998. Waktu itu, tanpa bekal kemampuan berbahasa Indonesia, Chanee nekat datang ke Kalimantan untuk membangun konservasi satwa liar, khususnya Owa.

Baca Juga: Sempat Bikin Geger Karena Mati Terpanggang di Karhutla Riau, Ahli Reptil Jelaskan Ular Itu Tak Punya Tiga Kaki

Foto udara menunjukkan kabut asap yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (17/9/2019).
KOMPAS.com

Foto udara menunjukkan kabut asap yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (17/9/2019).

Lelaki yang sudah 21 tahun mendedikasikan dirinya untuk mempertahankan kelestarian hutan Indonesia agar bisa menjadi rumah yang nyaman bagi satwa liar yang hidup di dalamnya.

Lewat yayasan Kalaweit yang didirikannya, Chanee, begitu ia biasa disapa, terus aktif melakukan rehabilitasi satwa liar yang menjadi korban deforestasi dan praktik perburuan liar.

Baca Juga: Kisah Pemuda Dayak yang Berjuang Matian-matian Padamkan Api Karhutla: Ini Bukan Tsunami yang Cuma Tuhan Tahu Kapan Datangnya!

Chanee Kalaweit ukan orang asli Indonesia. Dedikasinya untuk kelestarian satwa di Indonesia patut diacungi jempol.

Chanee Kalaweit ukan orang asli Indonesia. Dedikasinya untuk kelestarian satwa di Indonesia patut diacungi jempol.

Hingga hari ini, yayasan yang didirikannya menjadi mitra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menyelamatkan satwa yang dilindungi.

Perjuangannya untuk menyelamatkan satwa-satwa di Indonesia bukan berarti tanpa duka.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 17

Latest

Popular

Tag Popular

x