Fotokita.net - Warga yang terpaksa bertahan di tengah pekatnya asap Palangkaraya termasuk Budi Di Laman, warga Dayak sekaligus pekerja serabutan yang di usia senjanya masih mencari nafkah dengan menjaga kebun karet sambil sesekali menjadi kuli bangunan.
Ia mengaku tak punya dana untuk mengungsikan keluarganya keluar kota.
"Nggak (punya uang). Tetap aja kita bertahan, saya bertahan," ujarnya kepada BBC News Indonesia, Senin (16/09).

Foto udara menunjukkan kabut asap yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (17/9/2019).
"Anak-istri saya di kota (Palangkaraya), karena istri saya kan--kami kan ada empat cucu yang kecil-kecil, dia menjaga di rumah."
Saat ini, Budi justru memilih secara sukarela membantu pemadaman api bersama petugas pemadam kebakaran.
"Aku hampir 10 hari istirahat bekerja (untuk) memadamkan api dulu," akunya yang sudah selama 15 tahun terakhir ikut membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Walau polusi udara yang menyelubungi Palangkaraya mencapai puluhan kali lipat dari batas normal, sebagian warga tampak tidak memakai masker dan merokok sembari mengendarai motor.
Ia prihatin dengan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi setiap tahun. Budi berharap hujan segera turun untuk memadamkan api dan melenyapkan kabut asap.