Follow Us

Diguncang dengan Keras Hingga Bikin Mabuk, Tim Pengusir Kabut Asap Terus Berburu Awan. Mengapa Hujan Tak Juga Segera Datang?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 18 September 2019 | 18:21
Presiden Joko Widodo menaiki mobil guna meninjau penanganan kebakaran lahan di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Pelalawan, Riau, Selasa (17/9/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.
ANTARA

Presiden Joko Widodo menaiki mobil guna meninjau penanganan kebakaran lahan di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Pelalawan, Riau, Selasa (17/9/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.

Modifikasi cuaca sudah dilakukan pemerintah sejak 19 Februari 2019. Namun, seiring kian parahnya karhutla, para pemburu awan kembali beraksi. Kali ini mereka mengangkut 8 ton garam dari Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Lanud Roesmin Nurjadi, Pekanbaru, Riau.

Pesawat yang digunakan mengangkut adalah pesawat C130 Hercules dari Skuadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma. Pesawat dikemudikan pilot Mayor (Pnb) Candra Danangjaya.

Garam-garam dikemas dalam ratusan karung putih. Garam kemudian dituangkan ke dalam dua konsul. Konsul itu menyerupai tangki penampung garam dengan tiga silinder yang bagian bawahnya terhubung dengan pipa. Lewat pipa tersebut garam-garam dialirkan keluar melalui lubang di ekor pesawat.

Baca Juga: KLHK Sebut Ada 5 Perusahaan Singapura dan Malaysia yang Jadi Penyebab Karhutla, Tapi Kapolri Tito Karnavian Bicara Sebaliknya. Mana yang Benar?

Presiden Jokowi meninjau Pesawat C-130 Hercules milik TNI AU dari Skadron 31 Lanud Halim yang akan dikerahkan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, di Lanud Roesmin Nuryadin, Pekanbaru. Pesawat Hercules C-130 Hercules ini sudah dimodifikasi sedemikian rupa sebagai pesawat penci
SETPRES/AGUS SUPARTO

Presiden Jokowi meninjau Pesawat C-130 Hercules milik TNI AU dari Skadron 31 Lanud Halim yang akan dikerahkan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, di Lanud Roesmin Nuryadin, Pekanbaru. Pesawat Hercules C-130 Hercules ini sudah dimodifikasi sedemikian rupa sebagai pesawat penci

Ketika pesawat melewati langit Kota Palembang, Sumatera Selatan, kesibukan mulai terasa di dalam badan pesawat. Para kru kargo yang tadinya duduk menanti segera bangkit dan memutar roda konsul untuk mengalirkan garam.

Pada tahap ini, garam-garam mulai disemaikan. Para kru hilir mudik di badan pesawat. Suara teriakan mereka saat berkoordinasi hampir hilang ditelan gemuruh mesin pesawat Hercules.

Candra dibantu lima anggota kru pesawat. Mereka saling berkoordinasi menggunakan alat komunikasi. Ketika titik koordinat awan sudah ditemukan, para kru kargo kemudian membuka aliran garam sembari memukul-mukul konsul agar garam tak tersumbat atau menggumpal.

Pada titik ini, pesawat terkadang berguncang cukup keras saat terbang di atas ketinggian 7.000 hingga 6.000 kaki. Kendati berguncang cukup keras, pesawat tetap terbang berkeliling memburu awan.

Baca Juga: Tak Ingin Berpangku Tangan, Gubernur Anies Baswedan Kirimkan Satgas untuk Bantu Kebakaran Hutan di Riau

Presiden Jokowi meninjau Pesawat C-130 Hercules milik TNI AU dari Skadron 31 Lanud Halim yang akan dikerahkan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, di Lanud Roesmin Nuryadin, Pekanbaru. Pesawat Hercules C-130 Hercules ini sudah dimodifikasi sedemikian rupa sebagai pesawat penci
SETPRES/AGUS SUPARTO

Presiden Jokowi meninjau Pesawat C-130 Hercules milik TNI AU dari Skadron 31 Lanud Halim yang akan dikerahkan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, di Lanud Roesmin Nuryadin, Pekanbaru. Pesawat Hercules C-130 Hercules ini sudah dimodifikasi sedemikian rupa sebagai pesawat penci

Perjalanan dari Jakarta menuju Pekanbaru yang semestinya ditempuh dalam waktu dua jam menjadi terlambat satu jam untuk berkeliling mencari awan. Candra mengungkapkan, kendala terbesar dalam rekayasa cuaca ini adalah mencari kumpulan awan yang sangat sulit ditemui pada musim kemarau.

Source : Kompas.id

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest