Fotokita.net - Buntut dari peristiwa penangkapan mahasiswa Papua di Jawa Timur memang belum lagi usai sepenuhnya. Setelah beragam peristiwa unjuk rasa di sejumlah kota di Papua Barat dan Papua, sejumlah warga masih menunjukkan ketidak puasannya pada pemerintah.
Pada Senin (19/09/2019) setelah isu penangkapan itu tiba di telepon genggam warga Papua Barat dan Papua, unjuk rasa berujung kerusuhan anarkis pecah di Manokwari, ibu kota Papua Barat. Peristiwa itu seperti memicu gelombang unjuk rasa yang diikuti dengan aksi anarkis.
Gubernur Papua Lukas Enembe pun geram atas dugaan rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang itu.

Sejumlah polisi menyisir Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019). Sebanyak 43 orang dibawa oleh pihak kepolisian untuk diminta keterangannya tentang temuan pembuangan bendera Merah Putih di depan asrama itu pada Jumat (16/8/2019).
Lukas Enembe bereaksi dengan kejadian di Surabaya dan Malang.
Lukas Enembe pun mengancam akan memulangkan semua mahasiswa Papua di seluruh Indonesia.
Hal itu akan dilakukan Lukas Enembe jika para mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan itu tidak mendapatkan rasa aman.

Mahasiswa Papua di Jakarta menyesalkan stigma-stigma buruk yang masih dipercaya masyarakat.
Hal itu diungkapnya Lukas Enembe saat menjadi nara sumber di Mata Najwa Rabu (21/8/2019) malam di Jakarta.