Kemudian, tangan diganti dengan kaki, sesuatu yang membuat permainan ini populer di kalangan pria India tetapi sangat sulit bagi wanita India. Dengan demikian, itu dipisahkan menjadi permainan pria dan wanita.

Tegangnya Jokowi dan Iriana Menonton Pertandingan Final Bulutangkis Tim Putra
Tahun 1870, perwira Inggris yang bertugas di India membawa serta mereka kembali permainan Poona ke negaranya.
Duke of Beaufort, Father of Badminton, adalah pendukung hebat permainan ini, yang sering ia mainkan.
Namun, game ini cukup primitif untuk masyarakat elit Inggris. Karena itu, ia lebih suka memainkan versi perempuan dari permainan Poona dengan teman-teman dan putrinya di vilanya di desa Badminton of Glouschester.
Baca Juga: Demi Dapat Berkah dari Nyai Roro Kidul, Raja Mataram Lakukan Ritual Kejam Ini...
Suatu hari, ketika dia sedang bermain di taman vilanya, hujan mulai turun.
Tanpa ragu, dia mengosongkan ruang makannya untuk melanjutkan permainan di sana. Ini juga merupakan awal dari olahraga yang dikenal sebagai Badminton. (Nieko Octavi Septiana/Intisari Online)

Konferensi pers Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis Purwokerto 2019