Fotokita.net -Terkait dengan kasus kematian Munir 7 September 15 tahun lalu, siapa pelaku atau otak pembunuhan hingga hari ini belum juga diketahui secara gamblang.
Beberapa pihak dari maskapai penerbangan telah diberi ganjaran penjara, misalnya Pollycarpus Budihari Priyanto yang saat itu menjadi pilot Garuda Indonesia ia menerima vonis penjara 14 tahun.
Ada pula Direktur Utama maskapai berpelat merah ketika itu Indra Setiawan. Ia menerima vonis penjara 1 tahun atas kejadian pembunuhan di udara yang melibatkan pihaknya ini.

Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan mengenang 10 Tahun Kasus Munir dalam aksi Kamisan
Hari ini, tepat 15 tahun lalu, salah satu pejuang HAM Indonesia tiba-tiba meninggal dalam penerbangan Garuda Indonesia GA 974 dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda, dengan transit di Singapura.
Diduga, sang pendiri KONTRAS ini mengembuskan nafas terakhirnya 2 jam sebelum pesawat tiba di tujuan akhir. Dua bulan pasca kejadian, Kepolisian Belanda memastikan ia dibunuh menggunakan racun arsenik.

Arsenik (pixabay)
Lalu apakah racun arsenik itu, seberapa tinggi bahayanya hingga bisa menghilangkan nyawa seseorang?
Dari penjelasan yang terangkum di Alodokter, racun arsenik disebutkan senyawa kimia yang bisa terbuat secara alami (organik) maupun buatan (anorganik).
Arsenik organik dihasilkan dalam kerak bumi, bisa ditemukan di dalam air, udara, dan tanah, termasuk pada berbagai jenis makanan seperti makanan laut, susu, dan daging.