Follow Us

Deretan Foto-foto Ini Bakal Bikin Kita Kapok Menonton Pertunjukan Sirkus Gajah. Mau Tahu Alasannya?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 15 Agustus 2019 | 06:31
Foto-foto memilukan seekor gajah di balik kostum festivalnya.
metro.co.uk / Lek Chailert

Foto-foto memilukan seekor gajah di balik kostum festivalnya.

Fotokita.net – Lagi-lagi kabar tentang perilaku kejam manusia terhadap satwa merebak. Sekalipun kejadian ini tidak muncul di Indonesia, tetapi hal ini bisa menjadi contoh bahwa perilaku manusia yang tidak adil terhadap satwa masih saja ada. Kisah kejam pada satwa kali ini menimpa gajah Asia.

Dilansir dari World of Buzz pada Minggu (14/4/2019), seorang pengguna Twitter bernama Fauzi membagikan bagaimana gajah-gajah di Thailand disiksa.

Lalu menjadikan hewan ini tunggangan di sebuah wahana.

Pada awalnya, anak-anak gajah dari gajah liar diculik dari ibu mereka kemudian dirantai.

Baca Juga: Kita Kerap Berbuat Keji Pada Orangutan, Padahal Mereka Buktikan Tanaman Ini Mampu Sembuhkan Kanker . Lihat Foto-fotonya!

Kemudian, gajah dewasa ditempatkan dalam kandang di mana mereka akan diikat dengan tali rantai yang kuat agar mereka tidak bergerak.

Lalu dilansir dari Daily Mirror pada Jumat (24/5/2019), seekor bayi gajah kelelahan saat diikat ke induknya sambil membawa seorang turis, kata penonton.

Diperkirakan bayi gajah tersebut masih berusia satu tahun, dan menunjukkan bahwa hewan kecil malang tersebut tampak kesulitan berjalan.

Lehernya diikat dengan tali rantai pada kaki induknya, hingga akhirnya anak gajah tersebut terkapar pingsan.

Belum selesai dua kasus tersebut, kini ada kasus kekejaman terhadap seekor gajah tua.

Dilansir dari metro.co.uk pada Rabu (14/8/2019), seekor gajah betina bernama Tikiri muncul di Esala Perahera, sebuah festival keagamaan di Kandy, Srilanka.

Baca Juga: Foto-foto Ini Buktikan Manusia Terus Bertindak Keji Pada Satwa Darat Paling Besar di Bumi. Apa Penyebabnya?

Gajah yang berusia 70 tahun terlihat memakai kostum festival yang nampaknya sangat glamor dan indah.

Dia menjadi tontonan warga dan menjadi sasaran obyek foto turis.

Namun siapa sangka dibalik kostum warna-warni tersebut, orang-orang di parade tidak tahu bahwa tubuhnya sangat kurus.

Ketika kostum festival tersebut dibuka, terlihatlah tubuh kurus gajah tua itu.

Bahkan tulang-tulangnya sangat terlihat jelas. Seperti kelaparan.

Baca Juga: Lihatlah 10 Foto Kekejian Manusia Pada Satwa Ini. Apakah Manusia Pantas Jadi Pemimpin Alam Ini?

Foto-foto memilukan seekor gajah di balik kostum festivalnya.
metro.co.uk / Lek Chailert

Foto-foto memilukan seekor gajah di balik kostum festivalnya.

Dijelaskan oleh seorang aktivis bahwa gajah Tikiri bertubuh kurus karena dia kelaparan setelah dia dipaksa berjalan bermil-mil setiap malam sehingga orang bisa merasa 'diberkati' di sebuah festival keagamaan.

Lek Chailert, pendiri Save Elephant Foundation, mengatakan Tikiri adalah satu dari 60 gajah yang dipaksa bekerja selama sepuluh malam berturut-turut di festival kegamaan di Sri Lanka tersebut.

Dia mengklaim para gajah tersebut ‘dibelenggu’. Akibatnya mereka berjalan lebih lambat dalam parade malam.

Baca Juga: Foto Ini Buktikan Satwa Laut Terjerat oleh Sampah Plastik di Lautan

Belum lagi fakta suara-suara selama parade yang sangat berisik dan mengganggu mental si gajah.

Chailert, yang organisasinya menyelamatkan gajah di Thailand, mengatakan tidak ada yang satu masalah ini sampai mereka melihat apa dibalik kostum yang Tikiri pakai.

“Tikiri bergabung dalam pawai pagi-pagi sekali sampai larut malam,” cerita Chailert.

“Dia melakukannya setiap lama selama 10 tahun, ada di tengah-tengah kebisingan, kembang api, dan asap.”

“Dia berjalan beberapa kilometer setiap malam sehingga orang-orang akan merasa diberkati selama upacara.”

“Namun tidak ada yang melihat tubuh kurusnya atau kondisinya yang melemah.”

“Semua karena kostumnya.”

Baca Juga: Foto-foto Ini Bikin Kita Tercengang Pada Dunia Malam Para Satwa

Foto-foto memilukan seekor gajah di balik kostum festivalnya.
metro.co.uk / Lek Chailert

Foto-foto memilukan seekor gajah di balik kostum festivalnya.

“Tidak ada yang melihat air mata di matanya, terluka oleh lampu-lampu terang yang menghiasi topengnya.”

“Tidak ada yang melihat kesulitannya untuk melangkah ketika kakinya dibelenggu saat dia berjalan.”

“Bagaimana kita dapat menyebut ini sebagai berkat, atau sesuatu yang suci, jika kita membuat hidup orang lain menderita?”

Baca Juga: Intip Yuk Aksi Para Perawat Satwa Ragunan yang Penuh Cinta Kasih

“Oleh karenanya, di Hari Gajah Sedunia, ayolah kita tidak menyakiti makhluk hidup lainnya,” tutup Chailert.

Sementara juru bicara kuil mengatakan kepada Metro bahwa mereka 'selalu peduli dengan binatang' dan mengklaim Tikiri telah dilihat oleh dokter gajah.

Bagaimana menurut Anda? (Mentari DP/Intisari Online)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest