Follow Us

Listrik Padam Pernah Terjadi 2005, Gangguan Aliran Seperti Ini Tak Akan Normal dalam Waktu Cepat. Begini Alasannya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 05 Agustus 2019 | 12:15
Suasana kota Jakarta yang terdampak listrik padam di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (4/8/2019). Aliran listrik di Banten, Jabodetabek hingga Bandung terputus akibat adanya gangguan pada sejumlah pembangkit di Jawa. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
TRIBUNNEWS

Suasana kota Jakarta yang terdampak listrik padam di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (4/8/2019). Aliran listrik di Banten, Jabodetabek hingga Bandung terputus akibat adanya gangguan pada sejumlah pembangkit di Jawa. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Presiden Joko Widodo mendatangi Kantor Pusat PT PLN Persero, Jakarta, Senin pagi. Ikut menyertai Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Kepala BSSN Hinsa Siburian. Namun, tak tampak Menteri BUMN Rini Soemarno.

Baca Juga: 20 Tahun Lagi Jawa Bakal Kehabisan Air. Akankah Kita Mandi dari Air dalam Kemasan? Foto-fotonya Beri Buktinya!

Warga beramai-ramai membeli genset di kawasan Glodok, Jakarta, Minggu (4/8/2019).
Shofi Ayudiana/Antara

Warga beramai-ramai membeli genset di kawasan Glodok, Jakarta, Minggu (4/8/2019).

”Dalam manajemen besar seperti PLN ini, menurut saya, mestinya ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi. Dalam manajemen besar tentu ada contingency plan, back up plan. Kenapa itu tidak bekerja cepat dan baik. Saya tahu peristiwa ini pernah terjadi pada 2002 untuk Jawa dan Bali, mestinya menjadi pelajaran kita bersama. Jangan sampai kejadian yang sudah pernah itu kembali terjadi lagi,” tutur Presiden Jokowi, seperti dikutip dari Kompas.id.

Secara teknis, Pelaksana Tugas Direktur Utama PT PLN Persero Sripeni Inten Cahyani menjelaskan, pada sistem kelistrikan Jawa Bali terdapat empat sirkuit, dua di jalur utara dan dua lainnya di selatan. Pada pukul 11.48 kemarin, terjadi gangguan di dua sirkuit utara, sementara itu satu sirkuit di selatan sedang pemeliharaan.

Baca Juga: Iklim yang Berubah, Apakah Kita Mau Berpangku Tangan Setiap Hadapi Kemarau, Kekeringan, dan Kebakaran Hutan?

Proses pengalihan ke jalur selatan pun lebih lambat daripada perkiraan sehingga saat tiba di Pembangkit Suralaya, pemadaman sudah berlangsung delapan jam. Mesin sudah dalam kondisi dingin sehingga semua berjalan bertambah lambat. ”Kami akui memang prosesnya lambat dan kami memohon maaf untuk itu,” kata Sripeni.

Permukiman warga Jakarta difoto dari Rusun Karet Tengsin terlihat gelap gulita hanya gedung perkantoran dan apartemen yang terang, Minggu malam (4/8/2019). Aliran listrik di Banten, Jabodetabek hingga Bandung terputus akibat adanya gangguan pada sejumlah pembangkit di Jawa. TRIBUNNEWS/HERUDIN
TRIBUNNEWS

Permukiman warga Jakarta difoto dari Rusun Karet Tengsin terlihat gelap gulita hanya gedung perkantoran dan apartemen yang terang, Minggu malam (4/8/2019). Aliran listrik di Banten, Jabodetabek hingga Bandung terputus akibat adanya gangguan pada sejumlah pembangkit di Jawa. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Mendengar jawaban yang sangat teknis, tetapi tak menjelaskan penyebab ataupun antisipasi ke depan, Presiden tampak semakin kecewa.

”Penjelasannya panjang sekali. Pertanyaan saya, Bapak/Ibu semuanya, kan, orang pinter-pinter, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian sehingga kita tahu sebelumnya. Kok, tahu-tahu drop. Artinya, pekerjaan yang ada tidak dihitung tidak dikalkulasi. Dan itu betul-betul merugikan kita semuanya,” tutur Presiden lagi.

Sebelumnya, Presiden sudah mengingatkan bahwa pemadaman listrik sungguh merugikan konsumen. Pelayanan transportasi umum, seperti MRT, juga mengalami risiko bahaya ketika listrik padam.

Baca Juga: Mati Listrik, Penumpang KRL Berbondong-bondong Jalan Kaki. Ada Pula Tunggu Hingga Jelang Maghrib, Ini Alasannya!

Source : kompas.id, BBC Indonesia

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest