Hingga pada tahun 1979, sepuluh ilmuwan iklim terkemuka berkumpul di Massachusetts guna menghitung laju pemanasan suhu secara lebih akurat untuk menunjukkan tentang seriusnya dampak perubahan iklim. Mereka dipimpin salah satu ilmuwan atmosfer paling dihormati di abad ke-20, Jule Charney dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Baca Juga: Kebengisan Isis Hancurkan Situs Bersejarah. Foto-foto Ini Buktinya
Laporan yang mereka buat menjabarkan dengan tegas, “Kami memperkirakan pemanasan global yang paling mungkin karena penambahan konsentrasi karbon dioksida hingga dua kali lipat akan mendekati 3 derajat celsius dengan kemungkinan kesalahan 1,5 derajat celsius.”

Domba-domba tertidur di bawah teriknya gelombang panas yang menyerang Belanda.
Setelah laporan Charney ini, pemanasan global dan perubahan iklim telah menjadi konsensus dunia untuk pertama kalinya pada tahun 1985. Pada tahun itu, konferensi yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyepakati bahwa gas rumah kaca telah memicu pemanasan global dan bahwa dampak dan tingkat pemanasan itu tidak terelakkan oleh dunia.
“Charney Report adalah contoh dari hasil penting dan manfaat sains yang baik dan akurat,” kata peneliti iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Siswanto.
Setelah 40 Tahun

Puluhan kerang ditemukan mati akibat gelombang panas
Kini, 40 tahun sejak laporan ini, konsentrasi karbon dioksida rata-rata tahunan di atmosfer, sebagaimana diukur di Mauna Loa di Hawaii, meningkat sekitar 21 persen. Selama periode sama, suhu permukaan rata-rata global meningkat sekitar 0,66 derajat celsius. Itu berarti, jika penambahan karbon dioksida mencapai dua kali, maka Bumi akan bertambah panas sekitar 2,5 derajat celcius.
Kajian terbaru oleh kelompok internasional yang dipimpin Raphael Neukom dari Oeschger Center for Climate Change Research, University of Bern yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience pekan ini menunjukkan periode terpanas di Bumi dalam 2.000 tahun terakhir kemungkinan besar terjadi pada abad ke-20.
Baca Juga: Gunakan Format Hitam Putih, Foto-foto Senja di Pantai Seminyak Bertambah Syahdu