Jadi Calon Kuat Pengganti Anies Baswedan, Heru Budi Hartono Pernah Dicopot Ahok Gegara Alasan Ini, Foto Kasetpres Ramai Dibahas

Selasa, 13 September 2022 | 17:53
Setpres

Kasetpres Heru Budi Hartono pernah dicopot Ahok gegara alasan ini. Terkini, dia menjadi calon kuat pengganti Anies Baswedan.

Fotokita.net - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono secara resmi menjadi salah satu calon PjGubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan. DPRD DKI Jakarta telah mengambil kesepakatan soal usulan nama yang akan mengisi posisi orang nomor satu di Jakarta.

Selain Heru Budi Hartono, ada dua nama lain yang juga ikut diusulkan, yaituSekda DKI Jakarta Marullah Matali, serta Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri Bahtiar. Selanjutnya ketiga nama itu akan disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Di antara nama usulan itu, Heru Budi Hartono menjadi calon kuat Anies Baswedan. Ternyata mantan Wali Kota Jakarta Utara ini pernah dicopot Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok gegara alasan ini. Foto Kasetpres ramai dibahas.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebutkan, wakil rakyat telah bersepakat atas tiga nama yang akandisampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Jadi nama tersaring untuk diserahkan kepada Kemendagri adalah, ini nggak ada urutan ya, nggak ada nomor. Pertama Heru Budi, kedua Marullah, ketiga Bahtiar," kata Prasetyo dalam rapat, Selasa (13/9/2022).

Prasetyo lalu mempertanyakan apakah usulan tiga nama itu bisa disetujui. Pimpinan sembilan fraksi DPRD DKI Jakarta pun langsung menyetujui tanpa adanya dinamika.

"Apakah ini disetujui?" tanya Prasetyo.

"Setuju," jawab pimpinan Fraksi.

Baca Juga: Dikepung Banjir, Begini Alasan Wali Kota Depok Ngebet Gabung ke Pemerintahan Anies Baswedan, Foto Bencana Musiman Ramai Dibahas

Awalnya, ada empat nama yang muncul dalam rapat pimpinan gabungan sebagai kandidat Pj Gubernur DKI Jakarta. Selain ketiga nama yang disetujui, ada pula nama Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Juri Ardiantoro.

Setelah dihimpun, total nama Heru Budi dan Marullah Matali masing-masing dipilih oleh sembilan fraksi. Sedangkan Bahtiar 6 fraksi dan Juri Ardiantoro 3 fraksi.

Sebagai informasi, jabatanGubernur DKIJakarta Anies Baswedan dan WakilGubernur DKIJakarta Ahmad Riza Patria bakal berakhir pada 16 Oktober 2022, dan kursi mereka akan diisi PjGubernur yang ditunjuk Kemendagri sampai Pilkada serentak 2024 nanti.

Nama Heru Budi Hartono masuk dalam daftar calonPjGubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan tidak terlalu mengejutkan. Sebab, sejak awal tahun 2022, Kasetpres Heru Budi sudah digadang-gadang jadi calon kuat pengganti Anies.

Pada Januari 2022, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKIJakartaGembong Warsono mengklaimsosok Kasetpres Heru Budi Hartono cukup berpeluang menjadi Penjabat (Pj)Gubernurpada Oktober mendatang.

Menanggapi hal itu, WakilGubernur DKIJakarta Ahmad Riza Patria menyebutsosok Heru Budi Hartono merupakan pejabat yang sudah memiliki kompetensi dI DKIJakarta.

"Dia (Heru Budi Hartono)sosok pejabat yang sudah miliki kompentensi pernah di DKI dan orangnya baik," ucap Ariza di Balai Kota,Jakarta Pusat, Jumat (7/1/22) malam. Nantinya, kata Ariza, untuk mekanisme penunjukkan PjGubernur merupakan kewenangan Presiden melalui surat yang dikeluarkan Kemendagri.

“Kalau secara pribadi, Pak Heru baik, dan penguasaan persoalanJakarta saya kira oke,” kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKIJakarta Gembong Warsono pada Kamis (6/1/2022).

Meski begitu, Gembong mengaku penunjukkan PjGubernur merupakan kewenangan Presiden melalui surat yang dikeluarkan Kemendagri. Dia berharap,sosok yang menggantikan Anies dari Oktober 2022 sampai Pilkada serentak 2024 nanti adalah orang yang memahami seluk beluk tentang Ibu Kota.

Baca Juga: Ternyata Segini Duit yang Diputar ACT dari 10 Negara, Foto Anies Baswedan Pakai Rompi Lembaga Kemanusiaan Diungkit-ungkit

Setpres

Kasetpres Heru Budi Hartono pernah dicopot Ahok gegara alasan ini. Terkini, dia menjadi calon kuat pengganti Anies Baswedan.

Dengan begitu, PjGubernur mampu menyelesaikan sisa-sisa pekerjaan Anies Baswedan yang belum tereksekusi. Selain itu, pemerintahan daerah juga tetap berjalan optimal dan pelayanan kepada masyarakat tetap terjaga dengan baik.

“Saya nggak bicara soalsosok, tapi yang penting bahwa kriterianya itu, yang memahami persoalan intiJakarta. Apa aja sih? Ya itu mereka harus paham dulu, kalau itu sudah clear, siapapun bagi kita sih,” ungkap Gembong.

Selain paham tentang seluk beluk Jakarta,sosok Pj Gubernur juga diharapkan cerdas sebagai seorang pemimpin. Harapannya,sosok tersebut tidak perlu belajar dan berdaptasi lagi sebagai pejabat daerah di Ibu Kota.

“Kan lumayan tahun 2022-2024, waktunya panjang. Waktu panjang ini kalau dia sudah tahu persoalan Jakarta, (bisa bedakan) mana prioritas yang harus dieksekusi, maka tidak perlu belajar dulu, penyesuaian dulu.

Harapan kami seperti itu, sehingga begitu dilantik jadi Pj (Gubernur) DKI, mereka langsung bekerja,” ucapnya.

Sebelum mengemban amanah sebagai Kasetpres,Heru Budi Hartono adalah Pegawai Aparatur Negeri (PSN) di lingkungan Provinsi DKIJakarta sejak 1993 lalu.

Di DKI, Heru sempat menduduki jabatan strategis di eselon II-A, mulai dari Wali Kota AdministrasiJakarta Utara pada 2014, serta Kepala Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah (BPKAD) tahun 2015.

Setelah Jokowi resmi menang Pilpres pada 2017, Heru direkrut menjadi Kasetpres sampai sekarang. Adapun tugas Kasetpres mengatur penyelenggaraan pemberian dukungan teknis dan administrasi kerumahtanggaan, keprotokolan, pers, dan media kepada Presiden.

Jadi calon kuat pengganti Anies Baswedan, Heru Budi Hartono pernah dicopot Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok gegara alasan ini. Foto Kasetpres ramai dibahas.

Baca Juga: Pantas Anies Baswedan Naik Pitam, Pemilik Holywings Nekat Langgar Aturan Semasa Pandemi, Foto Hotman Paris Sampai Digeruduk

Setpres

Kasetpres Heru Budi Hartono pernah dicopot Ahok gegara alasan ini. Terkini, dia menjadi calon kuat pengganti Anies Baswedan.

Pada Mei 2016, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunjuk Michael Rolnadi Cesnanta Brata sebagai Komisaris Utama PT Delta Djakarta menggantikan Heru Budi Hartono.

"Komisaris Utama PT Delta Djakarta kami ganti karena Pak Heru pegang jabatan dua komisaris sekaligus, yaitu Delta Djakarta dan Bank DKI," kata Ahok kepada Antara di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (31/5/2016).

Michael Rolnadi Cesnanta Brata sebelumnya memegang jabatan sebagai Wakil Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta. Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok itu, penggantian posisi komisaris utama Delta Djakarta dilakukan mengingat Heru menjabat dua posisi komisaris sekaligus.

Hingga kini, Heru lebih memilih untuk tetap menjadi komisaris di Bank DKI. Sehingga, jabatannya sebagai Komisaris Utama di PT Delta Djakarta harus dilepaskan.

"Pak Heru lebih memilih untuk jadi komisaris di Bank DKI. Lagi pula, kalau nanti Pak Heru jadi mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta juga kan harus lepas semua jabatan," tutur Ahok.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan apabila Heru mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Gubernur DKI, maka nantinya Michael yang akan menggantikan posisi sebagai Kepala BPKAD DKI.

"Karena kemungkinan, kalau Pak Heru mencalonkan diri, maka Pak Heru juga akan mundur dari jabatan Kepala BPKAD. Sehingga, yang akan menggantikan adalah wakilnya, yaitu Pak Michael," ungkap Ahok.

Baca Juga: 'Antum Sayang Pak Anies?' Ini Foto Tampang Peserta Deklarasi Anies Baswedan Capres 2024 yang Ngotot Pasang Bendera HTI

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya