Dikepung Banjir, Begini Alasan Wali Kota Depok Ngebet Gabung ke Pemerintahan Anies Baswedan, Foto Bencana Musiman Ramai Dibahas

Sabtu, 16 Juli 2022 | 12:34
Facebook

Wali Kota Depok Mohammad Idris ngebet gabung ke pemerintahan Anies Baswedan. Ternyata begini alasan Wali Kota Depok.

Fotokita.net - Sejumlah wilayah di Depok, Jawa Barat dikepung banjir. Hujan yang mengguyur semalaman disebut menjadi biang keladinya. Ternyata begini alasan Wali Kota Depok Mohammad Idris ngebet gabung ke pemerintahan DKI Jakarta yang saat ini dipimpin Gubernur Anies Baswedan. Foto bencana musiman ramai dibahas netizen di media sosial.

Hujan deras yang mengguyur sejak JumatJumat (15/7/2022) pukul 15.30 WIB hingga malam memunculkan titik banjir di sejumlah wilayah Depok. Adapun lokasi banjir itu terjadi diSawangan Permai, Vila Bungur, terus Cipayung, Pondok Terong. Kemudian di Kelurahan Meruyung ada tanggul yang jebol sejak beberapa bulan lalu belum diperbaiki.

Menurut Anggota Bidang Informasi Tagana Kota Depok, Bambang banjir yang melanda Depok berimbas ke wilayah sekitarnya."Nah sekarang imbasnya di BSI dan Vila Pamulang," tuturnya. Wilayahnya dikepung banjir, ternyata begini alasan Wali Kota Depok ngebet gabung ke DKI Jakarta yang kini berada di bawah pemerintahan Gubernur Anies Baswedan.

Foto bencana musiman di wilayah Depok ramai dibahas di media sosial. Banjir yang mengepung Depok sudah membuat tagar banjir menjadi trending.Data terkait jumlah warga yang terdampak banjir tersebut sedang disusun. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Salah satu warga Bukit Sawangan Indah, Kota Depok, Raka Gunara mengatakan, saat ini banjir telah surut. Banjir terjadi sekilas pada pukul 03.00 WIB tadi. "Udah nggak, ngelewat airnya tadi pagi sekitar jam 03.00 WIB," katanya.

Banjir yang mengepung sejumlah wilayah di Depok disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi, serta durasi yang panjang.

"Intensitas hujan yg tinggi dari kemarin sore hingga saat ini di wilayah hulu," kata Anggota Bidang Informasi Tagana Kota Depok, Bambang saat dihubungi awak media detik, Sabtu (16/7/2022).

Baca Juga: Suaminya Kepergok Pakai Bilik Asmara di Lapas Sukamiskin, Begini Nasib Artis Seksi yang Mantap Hijrah Sekarang, Foto Hijabnya Banjir Komentar

Facebook

Wali Kota Depok Mohammad Idris ngebet gabung ke pemerintahan Anies Baswedan. Ternyata begini alasan Wali Kota Depok.

Wilayahnya dikepung banjir, ternyata begini alasan Wali Kota Depok Mohammad Idris ngebet gabung ke DKI Jakarta pemerintahan Gubernur Anies Baswedan. Foto banjir musiman ramai dibahas di media sosial.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris menggulirkan ide penggabungan daerah penyangga dengan Jakarta menjadi Jakarta Raya. Idris menyebut banyak hal yang melatarbelakangi ide tersebut dan keuntungan jika penyangga digabung Jakarta Raya. Idris menyebut ide tersebut sebelumnya sudah lama tercetus.

Awalnya dari Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso yang menggagas penggabungan ini dengan nama Megapolitan. Ia pun terpikir untuk memperbarui. Ide ini pun dikatakannya setelah merasakan 15 tahun duduk di pemerintahan. Banyak permasalahan yang dialami namun tak kunjung selesai.

"Saya merasakan benar persoalan-persoalan konvensional di Jabodetabek tidak selesai-selesai. Ternyata permasalahannya kolaborasi kerja sama daerah-daerah penyangga ibu kota," ujar Idris, Kamis (14/7/2022).

Meski sebelumnya sudah ada wadah kolaborasi Badan Kerja Sama Daerah (BKSD), namun efektivitasnya hanya 20 persen. Idris juga menyebut otonomi daerah ada kaitannya dengan masalah sistem politik kepartaian. Hal ini memengaruhi pembangunan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat.

"Kebijakan-kebijakan partai politik ini berbeda-beda, kepentingannya juga masing-masing. Jadi yang melatarbelakangi itu sistem politik dan juga tentang persoalan konvensional itu tadi kaya banjir, macet, demografinya, penambahan migrasinya yang banyak tiap tahun, dan persoalan lain yang dianggap klasik ini tidak selesai-selesai," paparnya.

Pemerintah KotaDepokmenilai apabila penggabungan Kota Depok ke Jakarta akan memberikan keuntungan. Salah satunya dalam bidang ekonomi hingga penanganan banjir dan sampah yang menjadi pekerjaan rumah Kota Depok. “Banyak sekali benefitnya, misalnya dalam perekonomian,” kata Mohammad Idris.

Baca Juga: Sarah Sayang Ibu, Foto Belaian Pipi Mak Nyak Si Doel Banjir Doa, Ternyata Aminah Cendrakasih Alami Kebutaan Gegara Kebiasaan Buka Puasa Ini

Facebook

Wali Kota Depok Mohammad Idris ngebet gabung ke pemerintahan Anies Baswedan. Ternyata begini alasan Wali Kota Depok.

Idris menggambarkan apabila Kota Depok bergabung denganJakarta akan menjadi satu komando. Satu komando digambarkan pada perspektif otonomi daerah, warga hanya memilih Gubernur tidak lagi pemilihan kepala daerah.

“Cukup lah yang dipilih oleh rakyat itu Gubernurnya, kota penyangganya jangan dipilih lagi ini tidak efisien,” ucap Idris.

Hal tersebut dapat dilihat dari wilayah yang sudah berjalan seperti Jakarta Timur, Jakarta Selatan, hingga Pulau Seribu. Apabila KotaDepok bergabung dengan Jakarta hal yang sama akan diberlakukan.

“Nah Depok juga nanti termasuk gitu, masuk dalam bagian jabatan Wali Kota yang ditentukan oleh Gubernurnya,” terang Idris.

Idris menjelaskan, apabila kepimpinan sebuah daerah dilakukan satu komando, akan memudahkan dalam pengaturan karena satu aturan, satu sistem. Dengan begitu, realisasi program penanganan sebuah daerah relatif lebih mudah.

“Contohnya dalam proses hibah antar wilayah penanganan banjir, karena proses hibah dan tidak mudah juga,” jelas Idris.

Penanganan sebuah wilayah dengan berbeda kepemimpinan menimbulkan permasalahan. Jakarta membuang sampah selama ini ke Bekasi dan sempat menimbulkan permasalahan dengan warga Bekasi.

“Wajar lah Wali Kota Bekasi yang punya tanah mengatakan masyarakatnya terganggu dengan sampah orang Jakarta,” kata Idris.

Baca Juga: Disindir Wirang Birawa, Foto Im Kamaludin Bocah Buronan Internasional Banjir Komentar, Begini Nasibnya Sekarang

Facebook

Wali Kota Depok Mohammad Idris ngebet gabung ke pemerintahan Anies Baswedan. Ternyata begini alasan Wali Kota Depok.

Idris mengungkapkan, apabila sebuah wilayah penyangga dipimpin satu komando dapat menyelesaikan sebuah masalah. “Nah kalau satu komando kan misalnya, yuk di Depok kita bikin bagian mana TPA nya,” ungkap Idris.

Idris menuturkan, keuntungan penggabungan daerah penyangga ke Jakarta dapat meningkatkan dari sisi kesejahteraan dan pemberdayaan karena dapat saling menopang. Penduduk kota Depok 70 persen berusia muda hal itu dapat dimanfaatkan dalam pemberdayaan.

“Misalnya dalam hal pembangunan perekonomian, kita jadikan di Depok untuk wilayah pembangunan pemukiman, sedangkan Jakarta menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, dan perekonomian,” papar Idris.

Dengan perbedaan sistem otonomi daerah ini bahkan terkadang membuat kota-kota saling menyalahi. Hal ini menurutnya bisa diselesaikan jika terbentuk Jakarta Raya. BKSD yang sudah ada, tidak berjalan dengan baik sehingga permasalahan tetap tidak selesai.

"Persoalan-persoalan bisa diselesaikan kalau dalam satu komando, ini pemikiran saya ya. Permasalahan birokrasi yang kadang-kadang menyulitkan kita," ungkap dia. Lebih lanjut, Idris mengungkapkan akan banyak keuntungan jika Depok tergabung dalam Jakarta Raya. Termasuk di dalamnya persepektif otonomi daerah di mana Wali Kota ditunjuk langsung oleh gubernur.

"Jadi kalau ada 1 komando dan semuanya dalam 1 aturan, 1 sistem, realisasi programnya itu relatif akan lebih mudah," pungkasnya. Kemudian, terkait hal ini, Idris menyebut masalah penggabungan ini juga tidak mudah.

Harus ada pembahasan baik dari DPR RI maupun pemerintah pusat. Tak hanya itu, ide ini juga baru bisa terealisasi dengan kajian yang mendalam.

"Nah ini kajiannya harus detail, lebih tajam dan mengundang seluruh profesional, langkah-langkah birokrasinya seperti apa," tandas Idris.

Baca Juga: Pantas Presiden Jokowi Sampai Bolak-balik Jenguk Tjahjo Kumolo, Jawaban MenPAN RB Saat Anaknya Dilepeh Garuda Bikin Syok, Foto Politisi PDIP Banjir Doa

Facebook

Wali Kota Depok Mohammad Idris ngebet gabung ke pemerintahan Anies Baswedan. Ternyata begini alasan Wali Kota Depok.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya