Titik Terang Penyelamatan KRI Nenggala-402 Makin Tampak, Pesawat Amerika P-8 Poseidon Sisir Wilayah Udara Bali, Unjuk Kemampuan Deteksi Kapal Selam

Sabtu, 24 April 2021 | 12:39
Lambok E.M. Hutabarat

Bagian kapal selam KRI Nanggala-402.

Fotokita.net - Titik terang penyelamatan KRI Nanggala-402 makin tampak, pesawat Amerika P-8 Poseidon sisir wilayah udara Bali, unjuk kemampuan deteksi kapal selam.

Upaya penyelamatan KRI Nanggala-402 tampak makin terang. Kedatangan pesawat P-8 Poseidon milik militer Amerika Serikat makin memperkuat keyakinan pencarian kapal selam Indonesia itu segera membuahkan hasil.

KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 03.46 WIB.

Kapal selam produksi Jerman tahun 1977 itu ditengarai mengalami black out atau mati listrik total saat penyelaman sehingga kapal tersebut diperkirakan jatuh di kedalaman sekitar 600-700 meter dari permukaan laut.

Baca Juga: Nasi Sudah Jadi Bubur, Anak Balitanya Larang Sang Ayah Pergi Tugas di KRI Nanggala-402, Istri Lettu Imam Adi Kini Nyesal Tak Cepat Lakukan Ini: Maafin Mama Ya Pa

Di dalam kapal tersebut, terdapat 53 awak kapal yang terdiri dari 49 anak buah kapal, 1 komandan satuan, dan 3 personel arsenal.

Saat ini, ada lima KRI yang dikerahkan untuk mencari kapal selam tersebut. Salah satu kapal yaitu KRI RE Martadinata sempat mendeteksi pergerakan dengan kecepatan 2,5 knot.

Setelah ditelusuri, ternyata pergerakan tersebut berasal dari rumpon (alat bantu cari ikan).

Namun, Kamis (22/4/2021, kru pencari mendeteksi kemagnetan yang tinggi di salah satu titik lokasi.

Baca Juga: Dulu Kedatangannya Ditolak Mentah-mentah Jokowi, Pesawat Mata-mata Amerika P-8 Poseidon Kini Turun Tangan Cari KRI Nanggala-402, Kehebatannya BIkin Takut China

Titik dengan kemagnetan tinggi ditemukan di kedalaman 50-100 meter. Kamis sore, dengan menggunakan multibeam echosounder portable, kru pencari akan kembali ke lokasi untuk mencari tahu temuan tersebut.

"Harapannya KRI Nanggala," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.

Yudo mengungkapkan soal dua kemungkinan temuan tumpahan minyak dalam pencarian KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Jadi Mualaf Hingga Nikahi Aktor Tampan Asal Iran, Sosialita Cantik Fitria Yusuf Berambisi Bangun 1000 Masjid, Ternyata Bos Perusahaan Tol Keluarga Cendana

Menurut Yudo, kemungkinan pertama adalah tangki kapal selam mengalami keretakan sehingga terjadi kebocoran apabila kapal terus menyelam ke kedalaman.

Kemungkinan kedua, jika KRI Nanggala-402 masih melayang di kedalaman 50 meter sampai 100 meter, ABK kapal selam itu membuang bahan cair yang ada di dalam kapal dengan harapan dapat meringankan beban kapal selam.

"Kemungkinan ABK-nya membuang bahan cair yang ada di situ. Di situ ada oli, ada minyak, diembuskan, dibuang, harapannya ini untuk mengapungkan. Jadi, untuk meringankan berat kapal selam itu sehingga bisa melayang," ujar dia.

Baca Juga: Nikah Beda Agama Hingga Dikabarkan Tak Dapat Restu Mertua, 18 Tahun Aktor Tampan Ini Setia Temani Istri Cantiknya Sahur di Bulan Ramadhan

Foto wikipedia

KRI Nanggala.

Kini, Indonesia kedatangan pesawat mata-mata Amerika P-8 Poseidon yang begitu ditakuti China di kawasan Laut China Selatan.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad menuturkan pesawat Amerika Serikat (AS) P-8 Poseidon dijadwalkan tiba pada Jumat malam (23/4/2021) guna membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402.

"Tim dari Poseidon yang nanti akan sebagai operator atau pun membantu P-8 Poseidon Amerika dari US Airforce yang mudah-mudahan bisa datang malam atau dini hari nanti," ujar Riad dalam konferensi pers di Bali, dikutip dari kanal Youtube Puspen TNI, Jumat (23/4/2021).

Baca Juga: Angkut 52 Anggota TNI AL, Ini Foto Profil Komandan KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak, Ternyata Bukan Sosok Sembarangan

Adapun tim atau pun operator pesawat P-8 Poseidon sudah merapat malam ini.

Selain AS, militer luar negeri yang sudah merapat adalah personel Angkatan Bersenjata Singapura.

Sebanyak lima personel militer Singapura sejauh ini sudah merapat ke KRI dr Soeharso-990.

"Tim Angkatan Bersenjata Singapura berupa lima personel sudah on board di KRI Soeharso," kata Riad.

Baca Juga: Imigrasi Tak Bisa Larang Kedatangan Meski Bawa Virus Corona, 117 WN India Nekat Masuk Indonesia Demi Kepentingan Ini

ANTARA FOTO/Syaiful Arif via Kompas.com

Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan tahun 1977 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017).

Tak hanya dari dua negara tersebut, bantuan dari Malaysia dan Australia juga segera merapat.

Adapun Malaysia mengirimkan MV Mega Bakti, sedangkan Australia mengerahkan HMAS Ballarat (FFH 155) dan HMAS Sirius (O 266).

Diketahui, P-8 Poseidondiketahui memainkan peran sentral dalam mengawasi aktivitas militer China di Laut China Selatan, yang sebagian besar diklaim oleh Beijing sebagai wilayah kedaulatan.

Seperti apa kehebatan pesawat P-8 Poseidon ini?

Baca Juga: Selain Banpres Rp 2,4 Juta dengan Modal NIK KTP, Facebook Ikut Beri Dana Bantuan UKM, Ternyata Gampang Cara Daftarnya

Keunggulan pesawat P-8 Posiedon

Marinir AS memang sering menggunakan pesawat P-8 Poseidonuntuk melakukan patroli di sekitar Laut Filipina maupun perairan Laut China Selatan.

Kantor Urusan Publik Angkatan Laut AS mengklaim pesawat P-8 Poseidon secara rutin di Laut Filipina dan telah melakukannya selama bertahun-tahun.

flightglobal.com

Ilustrasi US Navy's Boeing P-8A Poseidon

Pesawat P-8 Poseidonmerupakan pesawat patroli buatan Boeing.

Baca Juga: Cepat Cek Saldo ATM, Rekening Mendadak Nambah Karena 6 Bantuan Pemerintah Cair di Bulan Ini, Cicilan Hape Kamera Aman

Melansir situs resmi Boeing, disebutkan Boeing P-8 merupakan pesawat patroli maritim multi-misi, unggul dalam perang anti-kapal selam, perang anti-permukaan, intelijen, pengintaian dan pengintaian dan pencarian serta penyelamatan.

P-8 Poseidondapat terbang lebih tinggi hingga 41.000 kaki dan mencapai kecepatan 490 knot.

Baca Juga: Hore, Pemerintah Hapus Denda Pajak Kendaraan di 7 Provinsi Ini, Catat Jadwalnya

Pesawat ini dibekali dengan dua mesin CFM56-7 yang masing-masing menghasilkan daya dorong 27.000 lbf.

Panjang dari pesawat P-8 Poseidonini yakni 129,5 kaki atau sekitar 39,47 meter.

Dengan rentang sayap yang memiliki panjang 123,6 kaki atau sekitar 37,64 meter.

Kemudian, tinggi dari pesawat ini tercatat 42,1 kaki atau sama dengan 12,83 meter.

Baca Juga: Pejabat Pentagon Berani Pasang Badan, Inikah Misi Khusus Amerika Hingga Rela Cabut Menhan Prabowo Subianto dari Daftar Hitam?

CPL Craig Barrett

P-8A Poseidon pertama Angkatan Udara Australia terbang menyusuri garis pantai Teluk St Vincent dekat Adelaide di Australia Selatan.

Pesawat P-8 Poseidonjuga dirancang untuk misi ketinggian rendah dan telah membuktikan kemampuannya mendukung misi kemanusiaan dan pencarian serta penyelamatan.

Merupakan turunan dari Boeing Next-Generation 737-800, pesawat P-8 Poseidondirekayasa untuk beroperasi selama 25 tahun atau 25.000 jam di penerbangan maritim paling keras, termasuk operasi di lingkungan lapisan es.

Baca Juga: Pasang Badan dalam Pembunuhan Munir, Begini Nasib Tragis Pollycarpus Budihari, Jualan Telur Asin Hingga Meninggal Dunia Karena Corona

Memiliki dua varian

Secara global, P-8 Poseidonmemiliki dua varian, P-8I, diterbangkan oleh Angkatan Laut India, dan P-8A Poseidon, diterbangkan oleh Angkatan Laut AS dan Angkatan Udara Australia.

Pesawat patroli ini telah terjual ke setidaknya tujuh negara. Selain AS, India dan Australia, negara lain yang telah membeli pesawat P-8 ini adalah Korea Selatan, Selandia Baru, Norwegia dan Inggris.

Baca Juga: Kapal Maling Ikan Vietnam Dijual Oknum Jaksa, Komentar Susi Pudjiastuti Jadi Sorotan

Selandia Baru menandatangani kontrak pembelian empat unit P-8A pada Juli tahun lalu, dan Korea Selatan memesan enam unit P-8A pada November 2019.

Kedua negara itu akan mulai menerima pengiriman P-8A pada 2022. Sementara Norwegia memesan lima unit P-8 dan pengiriman awal pada 2021.

Sedangkan Australia telah mengoperasikan P-8A selama dua tahun, setelah menerima pengiriman pesawat pertama mereka pada 2016.

Baca Juga: Ingat Reynhard Sinaga Mahasiswa Indonesia yang Bikin Syok Pengadilan Inggris? Begini Kabarnya Sekarang Usai Ajukan Banding Atas Hukuman Seumur Hidup

Kemudian, P-8 Poseidon adalah pesawat yang awalnya diproduksi khusus untuk US Navy oleh Boeing Defense, Space, and Security.

P-8 Poseidon dikatakan mampu membawa muatan lebih banyak, terbang di ketinggian lebih tinggi, serta menjangkau area lebih luas.

Baca Juga: Masih Dibuka Pendaftaran BLT Rp 2,4 Juta, Cuma Tulis NIK KTP dan Alamat Tinggal, Cepat Ajukan Diri di Sini

Beberapa perangkat canggih yang dimiliki pesawat sepanjang 39,47 meter ini adalah High Altitude Anti-Submarine Warfare Weapon Capability (HAAWC) serta AGM-88 Harpoon Anti-Ship Missile.

P-8 Poseidon juga memiliki sensor hidrokarbon yang digunakan untuk mendeteksi uap bahan bakar kapal selam.

Baca Juga: Nekat Tanam Ganja Puluhan Tahun Pakai Polybag di Rumahnya, Ternyata Kakak Kandung Pria Ini Bukan Sosok Sembarangan

Selain itu, bisa membawa 9 awak di kabinnya, P-8 Poseidon mampu menjalankan misi selama 6 jam untuk rentang wilayah 1.100 kilometer dan 4 jam untuk rentang wilayah 2.000 kilometer.

Xinhua

File foto Angkatan Laut AS Boeing P-8A Poseidon.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya