Follow Us

Miris! Fotografer Kondang Terpaksa Tutup Bisnis Foto Wedding Karena Mendadak Buta

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 11 Februari 2023 | 10:36
Robyn Lindemann fotografer kondang yang harus menutup bisnis foto wedding miliknya karena alami kebutaan.
Robyn Lindemann

Robyn Lindemann fotografer kondang yang harus menutup bisnis foto wedding miliknya karena alami kebutaan.

Fotokita.net - Seorang fotografer profesional terpaksa menutup bisnis foto wedding miliknya yang sukses setelah didiagnosis menderita penyakit mata langka yang menyebabkan dia menjadi buta.

Robyn Lindemann adalah seorang fotografer wedding kondang di Chicago di puncak bisnisnua ketika dia menerima berita yang menghancurkan bahwa dirinya menderita retinitis pigmentosa (RP).

“Cara kerja RP adalah pertama-tama Anda kehilangan penglihatan malam dan kemudian penglihatan periferal Anda terus mengarah ke dalam,” Lindemann menjelaskan penyakitnya kepada PetaPixel, Sabtu (11/2/2023).

“Penglihatan tengah saya masih sangat kuat, namun, saya telah kehilangan hampir semua penglihatan periferal saya.”

Lindemann merekam 18 hingga 25 acara per tahun dan rata-rata menghasilkan $10.000 (sekitar Rp 152 juta) per paket pernikahan pada akhir kariernya dan karyanya menghiasi sampul dan halaman majalah pengantin dan wanita.

Foto wedding karya Robyn Lindemann yang terpaksa menutup bisnisnya.
Robyn Lindemann

Foto wedding karya Robyn Lindemann yang terpaksa menutup bisnisnya.

“Saya mendokumentasikan beberapa pernikahan terbesar Chicago setiap musim dan bekerja dengan perencana paling elit,” paparnya.

Fotografer berbakat itu dapat terus bekerja selama beberapa tahun setelah diagnosisnya, tetapi kekacauan pernikahan mulai memakan korban.

“Saya sangat malu ketika saya melewatkan jabat tangan biasa, menabrak gadis bunga kecil, atau tersandung sesuatu yang memalukan di luar jangkauan bidang visual saya,” tulisnya di media Travel and Leisure.

“Saya tidak tahan dengan kemungkinan menjatuhkan kue pengantin atau rangkaian bunga yang melimpah, merusak peralatan vendor lain, atau lebih buruk lagi, menyakiti seseorang.”

Pada tahun 2019, Lindemann membuat “keputusan tersulit” dalam hidupnya dan menutup bisnisnya untuk selamanya.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest