Setelah membunuh korban, AR lalu menghubungi calon pembeli organ di website. Namun pihak tidak ada tanggapan.
"(Saya hubungi calon pembeli di website via) email saja. Cuma dia gak balas," kata AR.
"Ada organ (mau saya jual). Misal ginjal, mau jual, saya bilang lokasinya di mana cuma dia tidak balas," katanya.
Panik lantaran yang dikira calon pembeli tak menjawab, kedua pelaku kemudian memutuskan untuk membuang jasad korban ke Jalan Inspeksi Kanal, Waduk Nipa-Nipa, Moncongloe, Maros.
"Bawa waduk Nipa-Nipa (untuk dibuang). Karena di situ panik, karena dia tidak balas, lama ditunggui," katanya.
Kedua pelaku dan korban saling kenal. Pelaku AF awalnya mengajak korban menuju ke rumahnya di Jalan Ujung Bori, Makassar pada Minggu (8/1) sore. Korban sendiri setuju ke rumah AF karena pelaku meminta tolong ditemani membersihkan rumah.
Dari rumah AF, korban lanjut dibawa ke rumah pelaku AR hingga korban dibunuh.
"(Korban meninggal karena) dicekik dan dibenturkan," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Selasa (10/1/2023).

Wajah korban pembuhuhan sadis 2 remaja di Makassar yang ingin menjual organ tubub manusia di internet.
Meski sebelumnya berniat menjual organ tubuh korban, kedua pelaku justru bingung setelah korban tewas.
"(Anggota tubuh korban) masih lengkap, karena kebingungan si pelaku ini mau diapain," kata Kombes Budi.