Follow Us

Ya Allah Anakku! Cerita Pilu Sosok Ibu di Tragedi Kanjuruhan, Tangisnya Pecah Anak yang Digendong Sudah Tak Bernyawa

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 02 Oktober 2022 | 11:05
Cerita pilu sosok ibu di tragedi Kanjuruhan tersebar luas. Tangisnya pecah anak yang digendong sudah tak bernyawa. Ya Allah annakku!
Istimewa

Cerita pilu sosok ibu di tragedi Kanjuruhan tersebar luas. Tangisnya pecah anak yang digendong sudah tak bernyawa. Ya Allah annakku!

Fotokita.net - Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur menyisakan cerita pilu bagi sosok ibu. Tangisnya pecah mendapati anak yang digendong sudah tak bernyawa. "Ya Allah, Anakku!"

Tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan dipicu adanya supporter Arema FC yang turun ke lapangan pada Sabtu (1/10/2022). Para Aremania itu merasa kecewa karena Arema FC menelan kekalahan pada Derby Jatim melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

Kekecewaan itu dilampiaskan dengan tindakan anarkis, salah satunya adalah merusak mobil polisi yang berjaga hingga merusak bangku cadangan di pinggir lapangan. Ujungnya, korban jiwa berjatuhan. Cerita pilu sosok di tragedi Kanjuruhan menyebar cepat. Tangisnya pecah anak yang digendong sudah tak lagi bernyawa.

Melihat massa Aremania yang semakin anarkis, polisi langsung memberikan tembakan gas air mata.

Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta buka suara terkait penembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan yang sebenarnya dilarang oleh FIFA.

Nico Afinta menjelaskan, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis.

Aremania juga dinilai membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial. Namun, yang terjadi malah berakibat fatal.

Aremania langsung pergi ke satu titik di pintu keluar, yang mana terjadi penumpukan hingga sesak napas.

Baca Juga: Ini Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Jika Terhirup Efeknya Ternyata Sangat Fatal

Cerita pilu sosok ibu di tragedi Kanjuruhan tersebar luas. Tangisnya pecah anak yang digendong sudah tak bernyawa. Ya Allah annakku!
BBC Indonesia

Cerita pilu sosok ibu di tragedi Kanjuruhan tersebar luas. Tangisnya pecah anak yang digendong sudah tak bernyawa. Ya Allah annakku!

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," katanya.

Tentu saja, penembakan gas air mata di stadion dalam ranah sepak bola sangat dilarang oleh FIFA. Hal tersebut bisa dilihat dari FIFA Stadium Safety and Security Regulation Pasal 19, yang menyatakan bahwa penggunaan gas air mata dan senjata api dilarang untuk mengamankan stadion, bahkan kedua alat itu tidak diperbolehkan dibawa masuk.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest