Fotokita.net - Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk menghalau para supporter Aremania yang menyerbu lapangan Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Ini alasan polisi menembakkan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan. Jika terhirup efeknya ternyata sangat fatal.
Tragedi Kanjuruhan merebak setelah ratusansuporter Arema FC turun ke lapangan. Mereka mengejar pemain karena kecewa dikalahkan Persebaya 2-3.
Laga Arema FC dan Persebaya digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Lantaran kerepotan menghalau massa yang beringas, polisi melepaskan gas air mata ke arah suporter. Ini alasan polisi tembakkan gas air mata di tragedi Kanjuruhan.
Aparat keamanan telahberhasil mengamankan pemain dari kejaran suporter yang mengamuk. Mereka lebih dulu diselamatkan untuk masuk ke ruang ganti seluruhnya. Namun, massa suporter yang turun ke lapangan semakin banyak.
Dari pantauan wartawan yang bertugasdi Stadion Kanjuruhan, massa suporter semakin beringas dan melempar kursi hingga botol ke arah aparat.
Lantaran kewalahan, polisi lantas mulai menembakkan gas air mata ke arah suporter agar bubar dan kembali ke tribun.
Akibat tembakan gas air mata, tampak puluhan suporter mengalami sesak dan pingsan. Mereka yang pingsan kemudian digotong ke tempat aman oleh rekannya.
Tembakan itu rupanya tak membuat massa suporter mundur. Justru mereka semakin beringas dan membuat kekacauan di dalam lapangan.

Jika gas air mata terhirup efeknya ternyata sangat fatal. Ini alasan polisi tembakkan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan.
Alasan polisi tembakkan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan Malang terkuak.Jika terhirupgas air mata menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan, mata, dan kulit.
Tingkat keparahan gejala yang dialami setelah terpapar gas air mata dapat bergantung pada seberapa banyak gas air mata yang digunakan dan jarak dengan paparan gas air mata.