Fotokita.net - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap kesaksian yang diberikan seluruh ajudan Irjen Ferdy Sambo terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri.
Di antara para ajudan yang sudah memberikan keterangan, senior Bharada E, Bripka Ricky gagal menjawab pertanyaan kunci Komnas HAM. Padahal, dia mengaku melihat Brigadir J terkapar usai baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Saat memberikan keterangan, senior Bharada E itu mengaku melihat Brigadir J terpakar setelah insiden baku tembak. Namun, dia gagal menjawab pertanyaan kunci dari Komnas HAM. Foto sosoknya sampai dikulik.
Pada saat Brigadir J dinyatakan meninggal dunia akibat baku tembak dengan Bharada E, seluruh isi rekaman CCTV dibongkar. Perkara CCTV rumah dinas Irjen Ferdy Sambo sempat menjadi polemik. Belum lagi ada laporan dekoder CCTV kompleks Polri diambil.
Terkini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah mengetahui pengambil CCTV rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Kapolri menyebutkan, anggota Polri yang mengambil dekoder CCTV diperiksa tim khusus.
Dalam rekaman CCTV, Komnas HAM mengungkap urutan peristiwa ketikaBrigadir J, Bharada E, dan rombongan Irjen Ferdy Sambo tiba di rumah sampai setelah insiden baku tembak.
Komnas HAM mendapatkan rekaman CCTV itu dariMabes Polri dalam pengusutan tewasnya Brigadir J. Komnas HAM saat ini tengah memvalidasi time line peristiwa pada 8 Juli 2022 yang ditunjukkan dalam CCTV.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyebutkan, empat menit sebelum rombongan Brigadir J tiba, Sambo sudah terekam kamera masuk ke dalam rumah pribadinya di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sambo tiba bersama petugas PCR.
"Nah, 15.30 WIB sampai, tapi sebelum itu ada Pak Sambo, masuk bersama ajudannya juga Deden tadi, didampingi satu orang petugas PCR. Jadi kayaknya mereka sudah menyiapkan petugas PCR karena rombongan Ibu mau dateng," papar Taufan saat menjadi narasumber dalam acara diskusi virtual pada Jumat (5/8/2022).
CCTV yang diperiksa Komnas HAM menunjukkan rombongan Brigadir J itu terdiri atas istri Sambo, yakni PC, kemudian Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, ajudan bernama Ricky, dan asisten rumah tangga. Lantas, dua atau empat menit berlalu rombongan istri Sambo bersama Brigadir J dan Bharada E tiba di rumah pribadi.
"Sementara rombongan Ibu PC, Bharada E, kemudian Yoshua dan lain-lain, ada Ricky, ada asisten rumah tangga masih muda, itu berangkat ke Jakarta, terekam dalam CCTV, sampai jam setengah 4 kurang lebih," terang Taufan.