Follow Us

'Saya Akan Dibunuh Squad Lama yang Kurang Ajar' Ternyata Brigadir J Sudah Pamitan ke Teman Curhatnya Sebelum Baku Tembak, Foto Almarhum Menangis Saat Video Call Disebarkan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 28 Juli 2022 | 10:17
Ternyata Brigadir J sudah pamitan ke teman curhatnya sebelum insiden baku tembak. Foto almarhum menangis saat video call disebarkan.
Facebook

Ternyata Brigadir J sudah pamitan ke teman curhatnya sebelum insiden baku tembak. Foto almarhum menangis saat video call disebarkan.

Fotokita.net - Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sudah berpamitan kepada teman curhatnya, sebelum insiden baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo terjadi. "Saya akan dibunuh squad lama yang pada kurang ajar," begitu bunyi pesan Brigadir J seperti diunggah pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin Simanjuntak menyebutkan, Brigadir J sudah mendapat ancaman pembunuhan sejak bulan Juni 2022. Lantaran mendapatkan ancaman itu, Brigadir J sampai curhat kepada orang tercinta. Saking takutnya, ajudan Irjen Ferdy Sambo menangis di depan sang kekasih.

Pengacara keluarga Brigadir J itu mengaku memiliki bukti rekaman elektronik soal ancaman pembunuhan. Katanya, Brigadir J dapat ancaman terakhir satu hari sebelum dia tewas, yaitu 7 Juli 2022. Ternyata Brigadir J sudah pamitan ke teman curhatnya sebelum insiden baku tembak. Foto almarhum menangis saat video call disebarkan.

Saat berjumpa dengan wartawan, Kamaruddin mengatakan perihal kata-kata perpisahan yang terlontar dari mulut Brigadir J. "Saking takutnya almarhum ini sampai dia menangis curhat dia akan dibunuh. Dan dia sudah mengucapkan kata-kata perpisahan bahwa dia sudah yakin dia dibunuh," terang Kamaruddin pada Senin (25/7/2022).

Bahkan, Kamaruddin menyebutkan, Brigadir J sampai mengucapkan salam perpisahan kepada orang yang dicurhatinya itu. Permasalahan itupun, kata Kamaruddin, diceritakan Brigadir J pada seseorang yang sangat dipercayainya.

Namun, Kamaruddin enggan merinci siapa sosok tersebut. Demi alasan keselamatan, dia merahasiakan teman curhat Brigadir J. Dia hanya mengatakan orang kepercayaan Brigadir J bukan berasal dari anggota keluarga.

"Ini dikaitkan lagi pada bulan Juni, dia sampai menangis saking takutnya, mengadu kepada orang yang dia percaya," terangnya. Karena itu, Kamaruddin berpendapat apa yang terjadi di Magelang juga perlu diusut untuk mengetahui kebenarannya.

Baca Juga: Lagi-lagi Patahkan Spekulasi Pengacara, Komnas HAM Lantang Sebut Brigadir J Masih Bisa Begini Saat Tiba di Duren Tiga, Foto Pengangkatan Peti Jenazah Diunggah

Bukti rekaman elektronik ini, kata dia, sudah disita oleh penyidik siber yang didatangkan dari Ibu Kota. "Ancamannya adalah kata-katanya begini 'kalau dia berani naik ke atas dihabisi dia, dibunuh dia' begitu.

Dia itu maksudnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat. Kalau kita kaitkan dengan terjadinya kemarin pembunuhan itu kan kata Karopenmas kan di depan tangga.

Berarti kalau analisanya kan dia mau naik tangga makanya dibunuh. Itu kan analisa tapi saya enggak mau dulu mengatakan itu, yang saya paparkan itu fakta faktanya dulu. Kalau fakta kan tidak pernah berubah," terang Kamaruddin.

Menanggapi pernyataan Kamaruddin tersebut, Mabes Polri belum bisa memastikan. Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan saat ini tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah mendalami dugaan ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J seperti yang disampaikan Kamaruddin.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest