Follow Us

Angkat Senjata Bareng Jenderal Soeharto, Kakek Dito Mahendra Ditunjuk Jadi Bos TMII Gegara Alasan Sederhana, Foto Sosoknya Jadi Kenangan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 22 Juli 2022 | 15:48
Kakek Dito Mahendra Brigjen Sampurno SH ditunjuk jadi bos TMII gegara alasan sederhana. Dia angkat senjata bareng jenderal Soeharto.
Facebook

Kakek Dito Mahendra Brigjen Sampurno SH ditunjuk jadi bos TMII gegara alasan sederhana. Dia angkat senjata bareng jenderal Soeharto.

Di samping menjalankan tugas utamanya, lanjut Sarasmani, Sampurno tidak lepas dari kegiatan berkesenian. “Selama ini saya mendampingi bapak, ikut saja mengalir seperti air mengikuti arusnya. Semua ini saya jalankan sepenuh hati dan jadilah saya seperti sekarang ini sebagai pecinta seni,” kenangnya.

Baca Juga: Pantas Ngotot Polisikan Nikita Mirzani, Ternyata Dito Mahendra Cucu Tangan Kanan Presiden Soeharto, Foto Sosoknya Bersama Keluarga Cendana Terungkap

Kakek Dito Mahendra Brigjen Sampurno SH ditunjuk jadi bos TMII gegara alasan sederhana. Dia angkat senjata bareng jenderal Soeharto.
Facebook

Kakek Dito Mahendra Brigjen Sampurno SH ditunjuk jadi bos TMII gegara alasan sederhana. Dia angkat senjata bareng jenderal Soeharto.

Masih menurut Sarasmani, selama berkesenian Sampurno, seringkali menyelenggarakan pergelaran, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hingga terbentuklah wadah seni “Pelangi Nusantara” Taman Mini Indonesia Indah (PN-TMII), yang mencetak berbagai prestasi.

Sampurno merupakan pendiri wadah seni “Pelangi Nusantara” Taman Mini Indonesia Indah (PN-TMII). Memimpin sejumlah misi kesenian Indonesia ke luar negeri. “Sebagai duta bangsa Indonesia, team ‘Pelangi Nusantara’ yang dipimpin bapak, banyak mendapat tanggapan baik dari masyarakat dunia,” terang Sarasmani.

Beberapa misi kesenian yang telah diupayakan Sampurno antara lain; Misi Kesenian Pelangi Nusantara Taman Mini Indonesia Indah, ke Belanda, dalam rangka Floriade pada tahun 1992. “Tari-tarian dilakukan di pentas yang beratap dan dikelilingi alun-alun terbuka. Banyaknya penonton hampir menyerupai rapat raksasa. Luar biasa. Dari berbagai kota mereka datang untuk melihat, Indonesia menari,” kenang Sarasmani.

Upaya misi kesenian lainnya, adalah dalam rangka pembukaan kembali hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat China (RRC) di tahun 1990. Tahun 1995 PN-TMII, mengikuti ‘Face of Indonesia’ ke USA dan Eropa, di bawah pimpinan Siti Hardiyanti Rukmana.

Pada tahun 1997, PN-TMII menerima penghargaan SOKA GAKAI International Peace and Cultural Award atas keberhasilannya dalam menampilkan Indonesia Menari. “Pengunjungnya berlimpah dan banyak yang harus pulang karena kapasitas teater penuh,” terang Sarasmani.

Sarasmani melanjutkan cerita, adalah kenyataan bahwa warisan budaya Indonesia sarat makna. Memiliki falsafah tinggi, indah, dan memesona. “Seni budaya merupakan titik komunikasi paling universal antar manusia dalam mempererat bahkan mendamaikan hubungan antar bangsa. Mereka dari mancanegara sungguh mengagumi leluhur kita yang telah mewarisi budaya luar biasa kepada kita, dalam mencapai jatidiri yang kokoh dan bermartabat,” ujar Sarasmani.

Melalui pergelaran di TMII, Sarasmani berpesan, agar masyarakat tidak melupakan seni budaya. Harapannya, pergelaran seni tersebut dapat memberi arti khusus bagi generasi masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. “Budaya adalah harkat dan derajat yang menentukan kualitas bangsa,” ujarnya.

“Berkesenian itu membuat kita merasa lebih dekat satu sama lain secara batin. Tidak pernah pudar. Baik oleh waktu, situasi, kondisi, dan oleh pengaruh apapun,” ujar Sarasmani Sampurno, kepada wartawan, Senin (8/1/2018).

Baca Juga: Lagi-lagi Bohong? Nikita Mirzani Ternyata Pernah Posting Foto Aib Dito Mahendra, Sekarang Nyai Bilang Nggak Kenal

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest