Fotokita.net - Kekasih Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir Yosua), Vera Simanjuntak terlihat bak malaikat bagi warga desa di pelosok Jambi. Ternyata kekasih Brigadir Yosua punya profesi mulia yang kerap memberikan bantuan terhadap sesama. Foto mesranya dengan sang kekasih tersebar luas.
Brigadir Yosua yang meninggal dunia dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sudah menyisakan duka yang mendalam bagi sang kekasih. Terlebih lagi, Brigadir Yosua sudah punya rencana mulia, ingin menikahi kekasihnya Vera Simanjuntak sekitar tujuh bulan lagi.
Kekasih Brigadir Yosua sempat membagikan foto kenangan dengan sopir dinas istri Kadiv Propam Polri itu. Foto mesranya dengan sang kekasih tersebar luas. Ternyata kekasih Brigadir Yosua punya profesi mulia. Dia bak malaikat bagi warga desa.
Menurut kesaksian dari pihak keluarga korban, terdapat kejanggalan pada jasad Brigadir Yosua. Rohani Simanjuntak, tante Brigadir Yosua, mengatakan keponakannya itu tewas dengan 4 luka tembak, yakni dua luka tembak di dada, 1 luka tembak di tangan, dan 1 luka tembak di leher.
Bahkan, dia menyebut di jasad Brigadir Yosua terdapat luka sayatan. Namun menanggapi hal itu, pihak Polri menyebutkan, sayatan di tubuh jenazahBrigadir YosuaaliasBrigadir Jakibat proyektil yang ditembakkan olehBharada E.
“Iya, itu sayatan itu akibat amunisi atau proyektil yang ditembakanBharada E,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan yang menjumpainya, Senin (11/7/2022).
Menurut Ramadhan, proyektil yang ditembakan itu mengenai tubuhBrigadir Jsehingga membuat luka seperti sayatan.
Kasus polisi tembak polisi tersebut menyita perhatian banyak pihak, tak terkecuali Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto. Bahkan, pihaknya mengatakan dalam kasus tersebut terdapat kejanggalan.
"Bahwa ada kejanggalan ya tentu ini ada kejanggalan. Saya sepakat dengan dikau," kata Bambang kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (12/7/2022)
Ia mengaku heran dua anggota Polri bisa terlibat aksi baku tembak. Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu berpendapat bahwa kasus ini menjadi sebuah kejanggalan yang perlu diusut secara terang benderang.
"Kalau kau sama aku berkelahi biasa itu tersinggung, orang sipil. Tapi, kalau antar aparat begini kan ngeri bos. Pasti itu kejanggalan yang utama bagi saya, sesama anak negara kok," jelasnya.