"Harapan Mbah Yai (Kiai Mukhtar), itu keinginan, bukan nasihat bagi kami. Kami punya pola sendiri dalam penegakan hukum. Mohon maaf kami tidak akan menuruti permintaan-permintaan yang menabrak hukum sendiri. Karena negara sudah ada konstruksi hukum yang harus kita jalankan," kata Nurhidayat kepada wartawan, Selasa (5/7/2022).
Nurhidayat menegaskan penegakan hukum kasus pencabulan santriwati dengan tersangka Bechi terus berjalan. Menurutnya, rangkaian proses hukum dalam kasus ini, hingga upaya penangkapan tersangka Bechi bukanlah kriminalisasi terhadap Ponpes Shiddiqiyyah.

Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang yang berani pasang badan demi anaknya ternyata punya hubungan begini dengan Luhut Binsar.
Di sisi lain, pendamping korban, Nun Sayuti, menyebut Bechi sering menantang polisi dalam sejumlah unggahan di media sosial. "Dia menantang polisi kalau berani tangkap dia. Dia tidak merasa bersalah, bahkan menantang ke polisi," ungkap Nun, Rabu (6/7/2022).
Nun mengaku tak habis pikir, bagaimana Bechi kerap lolos dari penyergapan polisi. Menurutnya, sudah tak terhitung berapa kali polisi ingin menangkapnya hingga terakhir kali ia bersembunyi dan dilindungi sang ayah, petinggi Ponpes Shiddiqiyyah, KH Muhammad Mukhtar Mukthi. "Luar biasa, orang biasa bisa selalu lolos dari penangkapan polisi," imbuhnya.
Selama menjadi DPO, Bechi disebut bebas berkeliaran. Bahkan, Bechi sering bolak-balik Jakarta. Nun mengaku mendapat informasi selama ini Bechi tidak hanya berada di Jombang atau hanya bersembunyi di ponpesnya. Ia sering keluar kota dengan bebas. Bechi disebut pernah ke Jakarta.
"Sampai hari ini masih sempat pergi-pergi, masih sering, makanya saat itu dilakukan penyergapan di luar. Sebelum itu juga sempat keluar juga, bulan-bulan yang lalu. Dia biasa keluar sampai ke Jakarta juga," imbuhnya.
Berani pasang badan demi anaknya yang menjadi DPO kasus pencabulan santriwati, pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang ternyata punya hubungan begini dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Foto kunjungan tangan kanan Jokowi itu jadi buktinya.
Merujuk buku "Sejarah Thoriqoh Shiddiqiyah Fase Pertama Kelahiran Kembali Nama Thoriqoh Shiddiqiyah" yang diterbitkan Organisasi Shiddiqiyyah (2015), KH Muhammad Mukhtar Mukhti lahir pada 14 Oktober 1928. Kiai Mukhtar merupakan putra ke-12 dari 11 bersaudara dari pasangan Haji Abdul Mukhti dan Nyai Nasichah.
Hingga kini, KH Mukhtar Mukhti merupakan pengasuh dan pendiri Ponpes Shiddiqiyyah yang berada di Losari, Ploso, Jombang. Sama dengan ayahnya, Mas Bechi juga merupakan pengasuh Ponpes Shiddiqiyah dan menjabat Wakil Rektor Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah.