Follow Us

Media Asing Sebarkan Foto Bantuan ACT di Sarang ISIS, Densus 88 Sampai Turun Tangan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 05 Juli 2022 | 09:06
Euronews media asing bermarkas di Eropa menyebarkan foto kardus bantuan ACT di sarang ISIS. Densus 88 turun tangan.
Facebook

Euronews media asing bermarkas di Eropa menyebarkan foto kardus bantuan ACT di sarang ISIS. Densus 88 turun tangan.

ACT didirikan tahun 2005 di Jakarta. Lembaga ini pada 2014 dilaporkan berhasil mengumpulkan dana 7,5 milyar perbulan (90 Milyar setahun) dari sumbangan masyarakat.

Dalam situsnya, Presiden ACT, Ahyudin, memuji-muji Turki, Erdogan, dan IHH (Insan Hak ve Hurriyetleri ve Insani Yardim Vakfi/ Yayasan untuk Hak Azasi Manusia, Kebebasan dan Bantuan Kemanusiaan), sebuah LSM terbesar di Turki.

Baca Juga: Dituding Terima Gaji Rp 250 Juta dari Duit Sedekah, Ahyudin Pendiri ACT Ternyata Sudah Punya Lembaga Baru, Foto Wajahnya Sengaja Disebarkan

Euronews media asing bermarkas di Eropa menyebarkan foto kardus bantuan ACT di sarang ISIS. Densus 88 turun tangan.
Facebook

Euronews media asing bermarkas di Eropa menyebarkan foto kardus bantuan ACT di sarang ISIS. Densus 88 turun tangan.

Menurut Ahyudin, “Semua yang diperlihatkan IHH, selaras dengan visi ACT. Tidak keliru kalau jika ACT merapat ke IHH dan menyerap inspirasi darinya.” ACT menyerahkan bantuan warga Indonesia untuk Suriah melalui IHH.

Selain ACT, ada pula IHR didirikan pada 17 Mei 2016 di Jakarta dan ketua umumnya adalah Ustaz Bachtiar Nasir (yang juga merupakan Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia-MIUMI). Saat peresmian IHR, Bachtiar Nasir menyatakan pihaknya akan mengirimkan bantuan uang sebesar 100 ribu Dolar Amerika bagi pengungsi Suriah yang berada di Turki.

“Pada Ramadhan kali ini bersama dengan Sinergi Foundation, kita memberikan bantuan kepada pengungsi Suriah yang dalam keadaan menderita,” ujarnya saat konferensi pers. Bachtiar menambahkan, dalam penyaluran misi kemanusiaan tersebut, IHR bekerjasama dengan Insani Yardim Vakfi (IHH).

Nah, terkait temuan PPATK yang mengindikasikan aliran dana dari ACT digunakan untuk kegiatan terorisme, Densus 88 Antiteror Polri sampai ikut turun tangan. "Densus masih melakukan penyelidikan terhadap permasalahan ini," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Senin (4/7/2022). Aswin belum menjelaskan lebih lanjut terkait penyelidikan kasus tersebut.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga mengakui tengah mendalami laporan tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kepala BNPT Komjen Boy Rafli. Dia mengemukakan pernyataan itu setelah ditanya terkait indikasi ada penyelewengan aliran dana yang dikelola ACT untuk membiayai kelompok terorisme.

"Sedang didalami lebih lanjut lagi, jadi data-data ke kita hari ini merupakan dari berbagai rangkaian penyelidikan yang pernah dijalankan dan ini sedang berproses oleh aparat penegak hukum, kita tunggu hasilnya seperti apa," ucap Boy Rafli, Selasa (5/7/2022).

Boy Rafli menuturkan langkah ini sebagai upaya negara untuk melindungi seluruh warganya agar tidak salah dalam beraktivitas. Terutama, kata dia, yang berkaitan dengan terorisme. "Apalagi jika itu berkaitan dengan masalah atau hal-hal yang berkaitan dengan terorisme," ucapnya.

Boy menambahkan, saat ini pengawasan tengah dilakukan oleh BNPT bersama dengan PPATK dan aparat penegak hukum. Boy menambahkan, saat ini pengawasan tengah dilakukan oleh BNPT bersama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) beserta aparat penegak hukum. "Pengawasannya bersama dengan PPATK dan aparat penegak hukum," tuturnya.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest