Kebakaran langsung terjadi dengan kobaran api.Hal tersebut dikarenakan adanya bahan-bahan yang mudah terbakar di dalam bus, seperti tas dan karpet yang ditaruh di kursi.

Pulang dari Bali, siswa SMK Yapemda Yogyakarta terpangggang hidup-hidup dalam bus. Jasad korban Tragedi Paiton ini sampai diawetkan pakai balok es.
Sewaktu bus itu terbakar, warga di sekitar lokasi melihat adanya kobaran api dan letupan-letupan kecil. Lalupetugas pemadam kebakaran datang untuk membantu memadamkan api.
Akibat kejadian tersebut, korban tewas banyak ditemukan di bagian belakang bus di dekat pintu.
Diduga, para penumpang berusaha untuk ke luar dari sana, tetapi pintu tersebut justru tak dapat dibuka.

Pulang dari Bali, siswa SMK Yapemda Yogyakarta terpangggang hidup-hidup dalam bus. Jasad korban Tragedi Paiton ini sampai diawetkan pakai balok es.
Dari penyelidikan terungkap, di dalam bus juga tak dilengkapi alat pemecah kaca, sehingga penumpang tak dapat menyelamatkan diri ketika bus terbakar.
Ketika itu,sopir dan kernet berhasil selamat. Sopir bus melompat dari bus, sementara kernetnya memecah kaca bagian depan.
Banyaknya jumlah korban meninggal memaksa pihak RSUD Situbondo untuk mengawetkan jenazah menggunakan balok es.
Di RSUD Situbondo, jenazah ditempatkan di lorong.Hal tersebut karena ruang kamar mayat yang tidak terlalu besar.Akibat kejadian tersebut, banyak jenazah yang mengalami luka bakar serius.

Pulang dari Bali, siswa SMK Yapemda Yogyakarta terpangggang hidup-hidup dalam bus. Jasad korban Tragedi Paiton ini sampai diawetkan pakai balok es.