Follow Us

Pamer Kekuatan di Jalanan, Ini Foto Sosok Pendiri Khilafatul Muslimin yang Ikut Ngebom Candi Borobudur, BNPT Sampai Buka Suara

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 31 Mei 2022 | 15:55
Pendiri Khilafatul Muslimin yang pamer kekuatan di jalanan itu pernah terlibat dalam kasus pengeboman Candi Borobudur. Ini foto tampangnya.
Facebook

Pendiri Khilafatul Muslimin yang pamer kekuatan di jalanan itu pernah terlibat dalam kasus pengeboman Candi Borobudur. Ini foto tampangnya.

Fotokita.net - Kelompok Khilafatul Muslimin memamerkan kekuatannya di jalanan daerah Cawang, Jakarta Timur, Minggu (29/5/2022), sekitar pukul 09.14 WIB. Ternyata pendiri Khilafatul Muslimin pernah ikut mengebom Candi Borobudur pada tahun 1985. Ini foto sosoknya. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sampai ikut buka suara.

Publik baru-baru dikejutkan dengan video viral yang menunjukkan aksi konvoi puluhan motor viral di media sosial. Banyak netizen yang menyoroti konvoi motor itu lantaran membawa atribut berupa poster hingga bendera dengan tulisan 'Khilafatul Muslimin'.Konvoi 'Khilafatul Muslimin' ini disebut-sebut terjadi di Cawang, Jakarta Timur, Minggu (29/5), sekitar pukul 09.14 WIB. Dalam video, para pemotor terlihat melintas bergerombol dengan memakai seragam dengan warna dominan hijau.Para pemotor itu tampak membawa bendera berbahasa Arab berukuran besar. Sejumlah poster berisi pesan terkait khilafah pun turut dibawa peserta konvoi. "Sambut Kebangkitan Khilafah Islamiyah," bunyi tulisan di salah satu poster yang dibawa pemotor. "Jadilah Pelopor Penegak Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah," demikian tulisan poster lainnya.Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan angkat bicara soal peristiwa itu. Dia menyebut tindakan konvoi berbendera khilafah tidak dibenarkan di Indonesia. "Terkait dengan adanya video yang di media sosial, terkait adanya patroli (konvoi) kendaraan bermotor membawa tulisan Khilafah, tentu hal ini tidak dibenarkan," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/5/2022).Zulpan mengatakan kegiatan itu tidak dibenarkan secara aturan di Indonesia. Pasalnya, Indonesia tidak menganut sistem Khilafah dalam bernegara.

Khilafatul Muslimin hanyalah salah satu dari fenomena-fenomena upaya penegakan khilafah yang diusung oleh banyak kelompok Islam. Lintas generasi, banyak sekali naras-narasi yang muncul untuk mewujudkan sistem ini, mulai dari level Indonesia sampai tingkat dunia.

Baca Juga: Jadi Saksi Foto Munarman Siram Air ke Pakar UI, Kepala BNPT Ungkap Alasan Mantan Jubir FPI Tersangka Teroris

Pendiri Khilafatul Muslimin yang pamer kekuatan di jalanan itu pernah terlibat dalam kasus pengeboman Candi Borobudur. Ini foto tampangnya.
Facebook

Pendiri Khilafatul Muslimin yang pamer kekuatan di jalanan itu pernah terlibat dalam kasus pengeboman Candi Borobudur. Ini foto tampangnya.

Berbicara mengenai Khilafatul Muslimin, maka tidak bisa dilepaskan dari pendirinya yaitu Abdul Qadir Hasan Baraja karena semua misi ormas selalu merupakan representasi dari ideologi pendiri kelompoknya. Foto sosok pendiri Khilafatul Muslimin beredar luas di media sosial. Foto tampangnya juga bisa dilihat dalam artikel Fotokita.net ini. Abdul Qadir Hasan Baraja lahir pada tanggal 10 Agustus 1944 di Taliwang, Sumbawa. Pendiri Darul Islam di Lampung pada tahun 1970, salah satu pendiri Pondok Pesantren Ngruki.

Abdul Qadir Hasan Baraja telah mengalami 2 kali penahanan, pertama pada Januari 1979 berhubungan dengan Teror Warman, ditahan selama 3 tahun. Kemudian ditangkap dan ditahan kembali selama 13 tahun, berhubungan dengan kasus bom di Jawa Timur dan Borobudur pada awal tahun 1985.Pasca bebas, Abdul Qadir Hasan Baraja mendirikan Khilafatul Muslimin pada tahun 1997, sebuah organisasi yang bertujuan untuk melanjutkan kekhalifahan Islam yang terhenti karena keruntuhan Turki Utsmani. Ia juga ikut ambil bagian dalam mendirikan Majelis Mujahidin Indonesia pada bulan Agustus 2000, tetapi tidak aktif menjadi anggota MMI (Majelis Mujahidin Indonesia).Baru-baru ini, ceramahnya banyak muncul di media sosial berbicara mengenai konsep persatuan umat Islam dalam satu komando khilafah. Dalam keterangannya, ia mengatakan bahwa komando khilafah di sini bukan serta merta mengganti pemerintahan Indonesia dengan sistem Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah. Namun, hanya mempersatukan umat Islam saja menjadi satu komando tanpa mengintervensi pemerintah dan ideologi negara.Baraja menganalogikan konsep persatuan umat ini dengan umat Katolik yang mempunyai satu pemimpin utama, yaitu Paus, di Roma Italia. Paus ini menjadi komando utama umat Katolik di seluruh dunia sehingga tidak terpecah-pecah. Namun, Paus tetap tidak ikut campur dalam pemerintahan Italia, ia hanya menjadi simbol bagi seluruh umat Kristen yang tersebar di berbagai negara di dunia.Baraja membayangkan, Islam juga akan mempunyai satu simbol, satu pemimpin utama yang menjadi simbol persatuan umat, yaitu khalifah. Ia kemudian mendirikan Khilafatul Muslimin untuk mewujudkan misinya tersebut, di mana ia langsung didaulat oleh pengikut-pengikutnya menjadi amirul mukminin atau khalifah. Sepertinya penyematan gelar tersebut terinspirasi dari khalifah Umar bin Khatab yang menyandangnya untuk pertama kali. Luar biasa.

Baca Juga: Heboh Penemuan KTP WNI di Markas ISIS, Ternyata Pemiliknya Bukan Orang Sembarangan, Punya Pengaruh di Suriah

Pendiri Khilafatul Muslimin yang pamer kekuatan di jalanan itu pernah terlibat dalam kasus pengeboman Candi Borobudur. Ini foto tampangnya.
Facebook

Pendiri Khilafatul Muslimin yang pamer kekuatan di jalanan itu pernah terlibat dalam kasus pengeboman Candi Borobudur. Ini foto tampangnya.

Bayangan tersebut tampaknya sedikit kontradiktif karena misi mereka adalah mempersatukan umat dengan mewujudkan kembali Khilafah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah yang dikutip dari hadis Nabi. Khilafah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah adalah periode Khulafaur Rasyidin yang berlangsung selama 30 tahun yang di mulai dari khalifah Abu Bakar hingga Ali bin Abi Thalib. Padahal, khilafah era ini jelas mempunyai sistem politik dan berbentuk pemerintahan, dan khalifahnya berfungsi sebagai kepala negara atau pemerintahan, bukan sekedar mempersatukan umat Islam saja.

Baru-baru ini anggota kelompok Khilafatul Muslimin yang didirikan Abdul Qadir Hasan Baraja itu pamer kekuatan di jalanan. Mereka melakukan konvoi motor sembari membawa poster hingga bendera dengan tulisan 'Khilafatul Muslimin' di Brebes, Jawa Tengah, dan Cawang, Jakarta Timur. Aksi mereka bikin heboh. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sampai ikut buka suara.Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen R Ahmad Nurwakhid menyebut Khilafatul Muslimin memiliki ideologi sama dengan HTI yang telah dibubarkan pemerintah, yaitu mendirikan khilafah."Konvoi rombongan yang membawa tulisan Kebangkitan Khilafah di Cawang, Jakarta Timur, juga terjadi sebelumnya di Brebes. Mereka mengkampanyekan tegaknya sistem khilafah sebagai solusi umat yang dilakukan oleh kelompok Khilafatul Muslimin," kata Ahmad Nurwakhid kepada wartawan, Selasa (31/5/2022)."Kampanye ini sebenarnya memiliki visi dan ideologi yang sama dengan HTI yang telah dibubarkan oleh Pemerintah. Bedanya, Hizbut Tahrir (HTI) merupakan gerakan trans-nasional dan sedang memperjuangkan sistem khilafah di berbagai negara. Sementara Khilafatul Muslimin mengklaim sudah mendirikan khilafah dengan adanya khalifah yang terpilih," tambah Nurwakhid.Dia menyebutkan kelompok Khilafatul Muslimin tidak bisa dilepaskan dari NII. Dia menyebut sebagian tokoh kunci kelompok tersebut merupakan mantan NII."Genealogi Khilafatul Muslimin tidak bisa dilepaskan dari NII karena sebagian besar tokoh kunci dalam gerakan ini adalah mantan NII. Pendiri dan pemimpinnya adalah Abdul Qadir Hasan Baraja mantan anggota NII sekaligus salah satu pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki bersama Abu Bakar Baasir (ABB) dan lainnya serta ikut ambil bagian dalam Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) tahun 2000," papar jenderal polisi ini.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest