Batalyon yang identik dengan baret coklat dan senjata mematikan Komodo-Mistral ini, mempunyai tugas utama sebagai penangkis serangan udara dan membantu mengamankan objek darat dari perusakan.

Dua anggota TNI dari Yonarhanud 10/ABC berhasil membikin 9 begal di Kebayoran Baru kocar-kacir. Ternyata punya kemampuan khusus ini.
“Keberhasilan Yon Arhanud 10/ABC sudah dibuktikan dalam berbagai tugas, baik itu operasi militer untuk perang maupun non perang. Ada operasi penumpasan G 30 S/PKI, penjagaan kontingen Garuda, operasi Timor-Timur, operasi intelijen di Aceh, operasi Pan Pemilu, Pengamanan KTT, dan yang terbaru penjagaan keamanan saat gelaran Sea Games Jakarta-Palembang pada 2018,” ujar Komandan Batalyon (Danyon) Arhanud 10/ABC, Letnan Kolonel Arh Syarief Syah Banjar, S.H, Msi., ketika ditemui Pandu di Pesanggrahan beberapa waktu lalu.
Yon Arhanud 10/ABC di awal terbentuknya pada 4 Desember 1962 bernama Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 10 (Arhanudse 10). Di 2016 nama-nya berubah menjadi seperti yang dikenal sekarang.
“ABC adalah singkatan dari Agni Buana Cakti. Agni berarti api, buana artinya jagad dan angkasa; cakti berarti ampuh. Jadi secara keseluruhan Yon Arhanud 10/ABC memiliki makna kekuatan yang abadi bagaikan api ampuh yang sanggup membinasakan musuh terutama ancaman yang datang dari udara,” jelas Danyon kelahiran Soppeng, Sulawesi Selatan, 39 tahun silam ini.
Syarief melanjutkan, batalyon ini berdiri bersamaan dengan empat batalyon lainnya yaitu Arhanud 6, 7, 8 dan 9. “Saat itu batalyon ini terkenal dengan sebutan Yon Biru yang sebagian besar personelnya berasal dari cadangan umum Angkatan Darat yang dididik dan dilatih di Puslatsat Yosowilangun/Lumajang,” tambahnya.
Di masa awal pembentukannya Yon Arhanud 10/ABC masih menggunakan TOP (Tabel Organisasi Personil dan Perlengkapan) dengan susunan organisasi yaitu Mayon (Markas Batalyon), Raima dan Rai Tempur, sedangkan peralatan senjata pokok tiap-tiap Raipur adalah enam pucuk meriam 57 mm S-60; satu radar Son-9 sebagai unit pengatur dan pimpinan tembakan; satu Puazo 6-60 N, dan senjata ringan (SKS) sebagai senjata perorangan.

Dua anggota TNI dari Yonarhanud 10/ABC berhasil membikin 9 begal di Kebayoran Baru kocar-kacir. Ternyata punya kemampuan khusus ini.
Sedangkan tentang dipilihnya burung Gagak Hitam sebagai lambang kesatuan, Syarief mengungkapkan hewan itu diyakini mempunyai sifat yang menonjol yaitu, cerdas, waspada, mempunyai jiwa sosial tinggi, dan mampu beradaptasi. Selain itu insting mematikan Gagak Hitam begitu kuat.
“Jadi prajurit Yon Arhanud 10/ABC harus memiliki sifat-sifat seperti Gagak Hitam, tegas, waspada dan bijaksana, dan mempunyai insting, cerdas, tidak mengenal kompromi di dalam penumpasan musuh. Hal ini juga sesuai dengan semboyan prajurit Arhanud, kami datang kami menang,” jelas Syarief.