
Dua anggota TNI dari Yonarhanud 10/ABC berhasil membikin 9 begal di Kebayoran Baru kocar-kacir. Ternyata punya kemampuan khusus ini.
Saat ini, batalyon sudah memiliki berbagai fasilitas memadai yang sering dimanfaatkan oleh prajurit dan juga masyarakat umum. “Dari tempat olahraga, ruang rekreasi, rumah ibadah, ruang tanam terbuka hijau, tempat budidaya ikan, markas batalyon, baterai markas dan lainnya,” ujar mantan Kabagpamops Setdispenad ini.
Sejak mengemban tugas sebagai Danyon di Batalyon 10/ABC, Syarief membuat gebrakan dengan melakukan berbagai inovasi melalui program kerja Satuan Tugas (Satgas) 99 hari.
“Dalam 99 hari pertama kerja, perlahan-lahan saya terapkan 10 program Satgas dengan fungsinya masing-masing. Ada Satgas Pembangunan, Rohani, Beras, Ketahanan Pangan, Satgas Pohon, PEN Penerangan, Oraum (Lomba Olahraga Umum), Jahril (Kesejahteraan Moril), Produksi, dan terakhir Satgas Ogah (Operasi Gagak Hitam),” kata Danyon yang sudah bertugas sejak 20 Juli 2020.
Agar program terlaksana dengan baik, Syarief langsung turun sendiri untuk menyeleksi para prajurit yang dianggap mampu melakukan tugas yang diberikan olehnya. “Misalnya untuk Satgas Produksi, saya cari kira-kira siapa yang pantas, yang mempunyai kreativitas tinggi. Lalu ketemulah pembuat miniatur Serda Darpin, saya tugaskan dia dan memberikan keleluasaan untuk mencari anggota timnya. Buktinya berhasil, bahkan ada kreativitas lain yang dihasilkan. Semua ini dilakukan berjalan dengan pendekatan secara lisan, keakraban tetapi dengan protap (prosedur tetap) kerja,” jelasnya.
Kemudian Satgas Oraum, protap kerjanya adalah pengendalian dan pengawasan dalam kegiatan Oraum dengan pengorganisasian jadwal yang teratur. Tidak sekadar memberikan pelatihan, tetapi juga mendatangkan pelatih profesional, termasuk menyeleksi prajurit yang mempunyai kemampuan lebih.
“Hasilnya, Yon Arhanud 10/ABC berhasil mencetak atlet-atlet berprestasi di tingkat nasional. Ada juara renang, voli, tenis, sepakbola, karate, atletik. Bahkan ke depannya saya berencana mengarahkan atlet-atlet ini untuk go international,” kata Syarief optimis.
Agar para anggota Yon Arha-nud 10/ABC bisa menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik, Syarief sadar betul bahwa kesehatan anggotanya juga harus diperhatikan, maka agar kebugaran jasmani mereka tetap terjaga, prajurit ditempa pelatihan untuk membentuk tubuh ideal. Di sinilah peran Satgas Ogah dibutuhkan.
“Jujur saya itu tidak ingin prajurit-prajurit Yon Arhanud 10/ABC perutnya buncit, bukan apa-apa, ini menyangkut kesehatan mereka sendiri. Berbagai penyakit akan mudah menyerang, yang paling berbahaya adalah jantung,” pungkas Syarief.
(*)