Ayah perwira polisi yang sikat ambulans terobos one way di Puncak ternyata mantan Kapolri pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jenderal Sutarman yang dipecat Presiden Jokowi pada tahun 2015.
Jenderal Sutarman pernah ditawari dua jabatan penting di pemerintahan dari Presiden Joko Widodo, langsung ditolak. Ayah Jenderal Sutarman, Pawiro Miharjo, bercerita setelah sang anak diberhentikan Presiden Jokowi sebagai Kapolri.
Jenderal Sutarman saat itu juga menolak 2 jabatan mentereng yang ditawarkan Jokowi. Mantan Kapolri Jenderal Sutarman telah resmi menyerahkan tampuk kepemimpinan Polri kepada Komjen Badrodin Haiti, Rabu (21/1/2015) silam.
Pawiro pun mengunjungi Sutarman tepat setelah sang anak diberhentikan secara hormat oleh Presiden Jokowi. Ungkapan hati Sutarman pun terlontar dalam sebuah dialog di meja makan. Pawiro bercerita, saat itu ia berkunjung ke Jakarta untuk menemui sang anak.
Seperti dilansir dari Kompas.com, ayah Sutarman bercerita, tujuannya ke Ibu Kota merupakan bentuk sokongan moral kepada anaknya selepas diberhentikan dari jabatannya sebagai Kapolri.
"Kinten-kinten setengah wulan kepungkur, kula dhateng Jakarta. Ten mrika, kula ngleremaken anak kula (Sekitar setengah bulan yang lalu, saya ke Jakarta. Tujuannya ialah untuk menentramkan hati dan mendukung anak saya)," ungkapnya.
Hanya sebentar saja Pawiro tinggal di kediaman sang Jenderal. Pertemuannya dengan Sutarman pun berlangsung singkat. "Kula ten Jakarta namung sekedhap, niku mawon mboten kepanggih anak kula dangu. Sonten kula nyipeng, enjinge nembe kepanggih piyambake, niku nggih namung ngomong-ngomong sekedhik.
(Di Jakarta hanya sebentar saja. Itu saja tidak bertemu dengan saya lama, hanya sebentar. Sore hari, saya sampai dan menginap. Baru keesokan harinya, saya bertemu dia dalam sebuah sarapan)," kenangnya.
Dalam pembicaraan itu, Pawiro sempat bertanya tentang kelanjutan karier Sutarman. "Tarman matur piyambake ditawari dados menteri utawa dubes. Nanging ditolak sedaya. Piyambake pengin bebas merdika.