Follow Us

Innalillahi! Mendadak Roboh di Lapangan Bola, Idola Rano Karno Tolak Mentah-mentah Jabatan dari Presiden, Foto Sang Aktor Bareng Pak Harto Ditangisi

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 05 Mei 2022 | 11:46
Idola Rano Karno, Benyamin Sueb mendadak roboh di tengah lapangan bola. Seniman Betawi ini menolak mentah-mentah jabatan dari Presiden.
Facebook

Idola Rano Karno, Benyamin Sueb mendadak roboh di tengah lapangan bola. Seniman Betawi ini menolak mentah-mentah jabatan dari Presiden.

Untuk mengangkut dan mengirim para artis ke seluruh penjuru Tanah Air selama musim kampanye, Golkar mengerahkan 14 pesawat milik Bouraq dan Seulawah. Dengan kekuatan artis sedahsyat itu, tak aneh jika Golkar mampu mengeruk 62,8 persen suara, unggul jauh dari sembilan partai lawannya.

Sebagai seniman kondang pada saat itu, Benyamin tentu saja tak luput dari incaran partai. Partai Persatuan Pembangunan salah satu yang mengaku terus terang berniat merekrut Benyamin untuk diajak manggung berkeliling daerah pada Pemilihan Umum 1977. Tapi PPP kalah sigap, dan tentu saja kalah duit, dari Golkar. Sejak saat itu, Ben makin dekat dengan orang-orang Golkar dan lingkaran kekuasaan.

Hingga suatu hari pada akhir 1970-an, Benyamin dipanggil ke Cendana, rumah pribadi Presiden Soeharto. Ben mengajak Wiryanto menemani. Wiryanto, yang biasa dipanggil Kife oleh Ben, sudah lama kenal dengan Benyamin. Dia bekerja sebagai Manajer Pemasaran Adiasa Film, perusahaan milik Soewoto Soekendar, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara, yang memproduksi beberapa film yang dibintangi Benyamin.

“Saya yang nganter, yang nyopirin ke Cendana selepas magrib,” Wiryanto seperti dikutip dari detikX. Tak disangka tak dinyana, Presiden Soeharto menawarkan jabatan Menteri Penerangan kepada Benyamin. “Saya lihat Bang Ben cengar-cengir saja.”

Ya, siapa yang menyangka jika Ben yang suka ngebanyol dan gayanya sering dianggap kampungan itu ditawari jabatan menteri oleh Presiden Soeharto. “Saya kagak berani, Pak Presiden. Saya orangnya belum kebal, suka kagak tahan godaan. Nanti kalau ada yang dateng bawa duit lima karung, gimana? Masak saya tolak, he-he-he.... Ditolak mubazir, saya terima jadi korupsi, dong,” Wiryanto menirukan jawaban Benyamin kepada Presiden Soeharto.

Mendengar jawaban lugu Benyamin, kata Wiryanto, Presiden Soeharto hanya tersenyum. “Ya sudah kalau memang tidak bersedia,” kurang-lebih seperti itu respons Presiden. Melihat sahabatnya melewatkan begitu saja jabatan sepenting itu, Wiryanto yang ngomel. “Kenape ditolak? Kalau Bang Ben jadi menteri, biar saya yang jadi sekretaris jenderalnya. Saya akan urus semuanya,” kata Wiryanto. Dengan gaya khasnya, Benyamin kontan menyergah. “Kagak mau. Gua ogah main politik. Gue kagak bisa boong.”

Tawaran jadi Menteri Penerangan ini sepertinya tak diceritakan Benyamin kepada keluarganya. “Saya nggak pernah dengar…. Tapi, dengan Menteri Penerangan Harmoko, dia memang dekat,” kata Benny Pandawa, salah satu anak Ben. Tak hanya akrab dengan Harmoko, menurut Benny, ayahnya juga lumayan dekat dengan Keluarga Cendana. Bukan satu-dua kali saja Benyamin diundang ke Cendana dan Bina Graha, kantor Presiden Soeharto.

Seandainya Benyamin mau memanfaatkan kedekatannya dengan para petinggi negara itu, dia mungkin sudah lama berkantor di Senayan. Tapi ayahnya, kata Benny, memang kagak demen berpolitik meski berkali-kali ditawari jadi anggota DPR. “Akhirnya dia malah mereferensikan sahabatnya, Eddy Sud,” kata Benny. “Babe cinta banget sama dunia musik dan seni sampai nggak rela ninggalin.

Baca Juga: Foto Adik Rano Karno Dibanjiri Komentar, Pemain Sinetron Si Doel Disebut Menikah Sesama Jenis, Sahabat Maudy Koesnaedi Ungkap Fakta Mengejutkan

(*)

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest