Agus mengakui saat itu justru hendak melindungi ibunya agar tidak tertabrak kendaraan lain. Saat Masringah, sang ibu, terjatuh ke aspal, Agus mengaku membanting setir.
"Saya banting setir ke kanan untuk mencegah ibu saya tertabrak kendaraan lainnya. Saya ditabrak tapi tidak sampai jatuh. Memang jarak motor saya dengan tubuh ibu saya hanya 20-30 cm. Tapi sama sekali tidak menyentuh ibu saya," tambahnya.
Agus pun menyangkal keterangan polisi yang menyebut dirinya menabrak sang ibu. Sebelumnya, polisi menyebut Agus menabrak Masringah karena ada darah yang menempel di per suspensi pada garpu ban Vixion bagian depan.
"Maaf, saya tidak mengakui. Wong saya menyangkal ke polisi," kata Agus.
Dalam kesempatan berbeda, Agus Wahyudi juga menyebut pengendara motor gede (moge) pelat B menjadi pemicu kecelakaan tragis yang menewaskan Masringah. Ia membantah jika dikatakan menabrak ibunya.
Pada Rabu (4/5/2022),itu disebut berawal saat Masringah terjatuh karena diduga kaget akan bunyi suara sirene dan geberan gas pengendara moge. Masringah disebut banting setir, menabrak pikap parkir, lalu jatuh ke aspal.
Siti Rohmah, adik kandung Masringah, menceritakan apa yang dituturkan Agus yang sempat disebut menabrak ibunya hingga tewas.
Menurut pengakuan Agus kepada Rohmah, pengendara moge itu tahu bahwa terjadi kecelakaan di belakangnya. Pengendara itu sempat berhenti tapi segera kabur meninggalkan lokasi kecelakaan.
"Kalau dari ceritanya adik saya (Rohmah terbiasa memanggil Agus Wahyudi dengan sebutan 'adik') moge itu warna kuning, pelatnya 'B'.
Setelah kakak saya jatuh itu pengendara moge itu sempat berhenti, tapi kemudian pergi begitu saja," kata Rohmah ketika dihubungi detikJatim, hari ini.