Jenazah Masringah dievakuasi polisi yang dibantu relawan dan PMI Kabupaten Mojokerto ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
“Jenazah sudah dibawa pulang keluarganya siang tadi,” pungkasnya.

Pemudik bernama Agus Wahyudi ini merenggut nyawa ibunya sendiri di Mojokerto, Jawa Timur. Begini kronologi kecelakaan tragis itu.
Warga mengungkapkan kondisi jalanan tempat Masringah tertabrak anaknya selalu bergelombang.
"Jalan bergelombang itu diperbaiki sebentar rusak lagi. Depan rumah saya sering ditambal, tapi tak lama gelombang lagi," kata Siswanto (40), warga Dusun Jatisumber yang rumahnya hanya sekitar 10 meter dari lokasi kecelakaan, seperti dilansir dari detikJatim, Selasa (3/5/2022).
Siswanto menjelaskan kecelakaan beberapa kali terjadi di Jalan Nasional Dusun Jatisumber walau terbilang jarang. Biasanya, pengendara sepeda motor jatuh sendiri di jalan itu karena jalanan yang tidak mulus.
"Ada juga karena menghindari jalan rusak tertabrak kendaraan dari arah yang sama. Satu bulan kadang terjadi sekali, kadang sebulan tidak terjadi sama sekali. Selama Ramadan hanya sekali kemarin itu," jelasnya.
Sementara itu, menurut warga lain bernama Sodikin, persoalan kondisi jalan yang bergelombang itu sudah terjadi sejak lama dan tidak pernah terpecahkan. Pasalnya, jalan itu terus rusak meski sering kali diperbaiki. Banyaknya truk dengan muatan berlebih yang melintas di jalan ini yang menjadi penyebabnya.
"Truk besar-besar seharusnya muatannya tidak berlebihan. Muatannya tidak sesuai beban jalan. Perbaikan terakhir sebelum Ramadan dan pertengahan Ramadan, tapi bergelombang lagi," tandas Sodikin.

Pemudik bernama Agus Wahyudi ini merenggut nyawa ibunya sendiri di Mojokerto, Jawa Timur. Begini kronologi kecelakaan tragis itu.