"Alasan ada yang mengerjakan tugas. Ada juga karena takut kena marah orang tuanya terus di rumah," kata Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, Iptu Dodi Vivino.
Terkait adanya dugaan keterlibatan prostitusi anak di bawah umur, Dodi mengaku belum menemukan petunjuk. Namun polisi sudah minta keterangan sejumlah saksi dan juga orang tua keempat ABG.
"Kalau ke arah sana (prostitusi) belum ada ya. Tetapi apakah nanti ada ya kita masih terus pantau, yang jelas kita sudah bilang sama orang tuanya untuk diawasi," imbuh Dodi.
"Kami tahu lagi dicari-cari, jadi kami carilah tempat aman ke hotel," kata seorang siswi berinisial SL di Mapolsek Bukit Raya, Selasa (22/3/2022).
Baca Juga: Terkuak! Putra Siregar Dipolisikan Istri Juragan 99, Pemilik PS Store Respons Lewat Foto Ini
SL mengaku memesan kamar hotel lewat bantuan seorang wanita yang ada di hotel. Selanjutnya, mereka masuk kamar karena takut ditemukan keluarga.
"Buka kamar hotel itu dibantu kakak-kakak di situ, atas nama orang di dalam. Kami tak kenal," katanya.
Meskipun tak kenal dengan pemesan kamar hotel di Jalan Taskurun, Pekanbaru, SL dan tiga temannya tetap menurutinya. Sebab, ketiganya butuh cepat untuk masuk kamar hotel.
"Kami main cepat saja. Bayar Rp 150 ribu, masuk sekitar jam 7 pagi," katanya.
Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya Iptu Dodi Vino menyebutkan, sebelum kabur, salah satu di antaranya ada yang menjual sepeda motor. Sepeda motor dijual seharga Rp 3 juta.
"Jadi ada salah satu anak ini ada yang jual motor. Motor dijual Rp 3 juta dan uang itu yang digunakan selama kabur," tegas Dodi.
Selanjutnya, keempat siswi kabur ke hotel di Jalan Taskurun. Mereka bahkan sudah janjian sebelum akhirnya kabur.