"Joddy, yang saya akui kurang pendidikan ngaji, pendidikan agamanya, sekarang di sana malah lebih baik," ungkapnya. "Mukanya tambah putih, tambah bersih karena salat lima waktu di sana harus (wajib). Pengajian juga, kadang dengan teman-temannya," imbuhnya.
Selama berada di tahanan, Joddy juga kerap menitip pesan untuk ibunya. Dia meminta agar sang ibu tak perlu risau memikirkan dirinya. Joddy tak mempermasalahkan jika orang tuanya tak bisa menjenguk ke Jombang.
Ia hanya meminta agar selalu didoakan. "Bilangin ke si Mamah, anggap aja Joddy lagi mondok. Jaga kesehatan, nggak usah terlalu mikirin Joddy. Kalau punya uang ke sini (menjenguk ke Jombang), kalau enggak (punya uang) enggak usah, doain aja," kata Endang menirukan Joddy.
Persidangan yang digelar secara daring di PN Jombang, Jawa Timur diagendakan membacakan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Adi Prasetyo. Adi menjelaskan kronologi saat rombongan keluarga Vanessa Angel keluar Jakarta menuju Surabaya.
Seperti dilansir detikJatim, Vanessa dan keluarga berangkat pukul 05.00 WIB dari kediamannya di Perumahan Permata Mediterania, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Tubagus Joddy jadi sopir keluarga Vanessa pada saat itu. Di sebelahnya Bibi alias Febri Adnriansyah yang merupakan suami Vanessa. Dan, Vanessa bersama putra dan pengasuhnya duduk di kursi bari kedua.
"Terdakwa (Joddy) mengemudi sampai KM 80 ruas Tol Jakarta-Surabaya berhenti di rest area sekitar pukul 07.00 WIB untuk buang air kecil," kata Adi saat membacakan dakwaannya dari kantor Kejaksaan Negeri Jombang.
Rombongan keluarga Vanessa Angel kemudian melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Saat itu giliran Bibi yang mengemudikan mobil.
Suami Vanessa baru berhenti di KM 379 Tol Jakarta-Surabaya sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka berhenti untuk sarapan sekitar 45 menit di rest area.
Bibi masih melanjutkan sebagai pengemudi ke Surabaya. Namun karena mengantuk, dia menepi di KM 400 Tol Jakarta-Surabaya. Lalu bergantian Joddy yang mengemudikan mobil.