Setelah itu saya singkap lengan kaos saya. Tatto menyembul. Maura langsung teriak kecil, "Lihat dong tante.. Tante bikin dimana? " Ha..ha.. Ini sudah lama sekali. Era dimana tatto bukan dianggap seni. "Ini 30 tahun lalu.."
Mantan presenter Vice Korea ini tertawa, "30 tahun lalu..? Saya belum lahir tante sudah punya tatto.." Saya tertawa, membenarkan.. So.. Maura, ingin tidak jadi artis seperti ibu?
Maura yang sudah menyelesaikan S2, menggeleng keras, "No..Saya ingin jadi profesor dan mengajar." Wow.. Terbayang.. seorang profesor cantik bertatto, cerdas, mengajar S1, S2... Keren..
Saya dan Maura barangkali dua perempuan yang kebetulan sama sama berkulit putih dan bertatto dan sama sama tidak ingin perempuan hanya dipandang dari segi fisik karena perempuan juga punya otak yang bisa digunakan untuk 'bertarung.'
Perbedaanya, saya dan Maura datang dari generasi dan masa yang jaraknya terpisah sangat sangat jauh. Saya dari generasi baby boomers. sedang calon profesor ini dari generasi miienial era megatrend, revolusi digital...
Tapi diantara persamaan dan perbedaan itu kami berdua tahu apa yang kami inginkan tidak bisa dibendung. Apalagi meraih profesor.
Baca Juga: Foto Asisten Nia Ramadhani Bareng Ardi Bakrie Tuai Komentar, Kondisi Mikhayla Bikin Ngenes
(*)