Follow Us

Foto Arteria Dahlan Satu Panggung Bareng Ferdinand Hutahaen Dihujat, Komentar Uus Jadi Sorotan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 19 Januari 2022 | 21:14
Foto lawas Arteria Dahlan yang tampil dalam acara Pilpres 2019 bareng Ferdinand Hutahaean jadi sasaran hujatan. Komentar Uus jadi sorotan.
Instagram

Foto lawas Arteria Dahlan yang tampil dalam acara Pilpres 2019 bareng Ferdinand Hutahaean jadi sasaran hujatan. Komentar Uus jadi sorotan.

Dedi mengaku sering menggunakan bahasa Sunda saat rapat bersama pejabat. Bahkan, lanjutnya, saat memimpin rapat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ia kerap menyisipkan bahasa Sunda di dalamnya.

"Justru itu malah membuat suasana rapat rileks tidak tegang. Sehingga apa yang ada di pikiran kita, gagasan kita bisa tercurahkan. Dan lama-lama anggota yang rapat sedikit banyak mendapat kosakata baru bahasa Sunda yang dimengerti," jelas Dedi.

"Justru itu malah membuat suasana rapat rileks tidak tegang. Sehingga apa yang ada di pikiran kita, gagasan kita bisa tercurahkan. Dan lama-lama anggota yang rapat sedikit banyak mendapat kosakata baru bahasa Sunda yang dimengerti," papar Dedi.

Baca Juga: Foto Suami Anggiat Pasaribu Beredar, Anggota TNI Berpangkat Lettu yang Bisa Bikin Istrinya Pakai Outfit Mentereng

Foto lawas Arteria Dahlan yang tampil dalam acara Pilpres 2019 bareng Ferdinand Hutahaean jadi sasaran hujatan. Komentar Uus jadi sorotan.
Instagram

Foto lawas Arteria Dahlan yang tampil dalam acara Pilpres 2019 bareng Ferdinand Hutahaean jadi sasaran hujatan. Komentar Uus jadi sorotan.

Menurutnya tidak ada masalah jika menggunakan bahasa daerah manapun selama bisa dipahami oleh peserta rapat atau acara yang kita pimpin.

Dedi justru mempertanyakan orang-orang yang kerap berbahasa asing saat rapat atau keseharian. Ia menilai, belum tentu peserta rapat dapat mengerti bahasa asing.

"Kita tidak pernah berpikir apakah istilah asing itu dimengerti atau tidak oleh peserta rapat atau diskusi itu," ungkapnya.

Dedi pun mengajak agar bersama-sama menjaga keberagaman dan kebhinekaan untuk persatuan juga kesatuan bangsa Indonesia. Bagi Dedi berbahasa daerah bukan berarti tidak nasionalis. Sebab nasionalisme dibangun dari kekuatan daerah-daerah.

Dalam kesempatan berbeda, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, permintaan Arteria meminta Jaksa Agung untuk mencopot Kajati berbahasa Sunda saat rapat terlalu berlebihan.

"Tidak ada dasar hukum yang jelas dan saya amati ini menyinggung banyak pihak warga Sunda di mana-mana. Saya sudah cek ke mana-mana. Saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z nya bahasa Sunda," kata kata Emil, sapaan Ridwan Kamil, di sela kunjungannya di Bali, Selasa (18/1/2021), dikutip dari Tribun Jabar.

Emil pun menyesalkan pernyataan anggota Komisi III DPR RI tersebut dan Arteria untuk meminta maaf kepada masyarakat Sunda.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest