Dia menyebut polisi masih belum mengetahui pelat nomor kendaraan dari pelaku pengeroyokan tersebut. Ini dikarenakan kondisi jalanan yang gelap dan terlalu banyak kendaraan yang melintas di hari tersebut.
"Kendaraan yang melintas banyak tapi untuk memastikan kendaraan pelaku tidak jelas karena malam hari," jelas Febri.
Hingga kini, polisi masih menyelidiki pelaku pengeroyokan tersebut. "Masih dalam penyelidikan," singkatnya.
"Sebagian saksi sudah diperiksa," ujar Kapolsek Penjaringan AKBP Febri Isman Jaya saat dikonfirmasi, Minggu (16/1/2022).
Febri tidak menyebut secara rinci berapa saksi yang sudah diperiksa untuk menyelidiki tewasnya anggota TNI AD tersebut. Dia hanya mengatakan saat ini ada saksi yang masih diperiksa.
"Ini (saksi) masih diperiksa, masih dalam proses lidik," kata Febri.
Kemudian, Febri belum bisa memastikan berapa orang yang mengeroyok anggota TNI AD tersebut hingga berakhir tewas. "Bukan 6 orang," singkat Febri.
Polisi bergerak cepat. Seorang pelaku pengeroyokan ditangkap. "Salah satu sudah diamankan," ujar AKBP Febri Isman Jaya.
Febri tidak merinci terkait identitas pelaku. Ia menyebut pelaku diamankan di rumahnya. "Yang jelas sudah diamankan 1 orang terduga pelaku di rumahnya," jelas Febri. Polisi masih menyelidiki kasus pengeroyokan ini.
Di media sosial, foto KTP dan Kartu Tanda Prajurit TNI milik Sahdi juga beredar. Dalam identitas pribadi itu, Sahdi memang tercatat sebagai anggota Yonif Raider 303/Setia Sampai Mati. Pangkatnya, prajurit satu atau pratu.