Mendapatkan kabar itu, keluarga terkejut. Antonius meneruskan cerita, “pernyataan polisi sangat bertentangan, Bapak Kapolsek bilang meninggal di Waikabubak dan Bapak Kabag Ops bilang meninggal dalam sel. Ada pernyataan lagi yang membuat keluarga bingung adalah, Arkin meninggal karena sesak napas sehingga keluarga protes."
Merasa ada yang janggal, keluarga pun meminta peti jenazah Arkin dibuka di hadapan aparat kepolisian. Saat dibuka kondisi jenazah sudah sangat tragis yakni leher, kaki kanan dan tangan kiri patah, diatas buah pelir terdapat bekas tembakan, wajah bengkak, sejumlah luka di belakang dan kepala bagian depan serta bebelakang memar-memar.
“Suasana waktu itu hampir kacau karena keluarga tidak terima penyataan polisi awalnya mati karena sesak (nafas), tapi saat buka peti jenazah Arkin sangat mengenaskan. Waktu itu kita minta hasil visum namun polisi berdalih hasil belum keluar lah, masih sibuk lah,” tambah Antonius.
Menurut Antonius, keluarga Arkin menginginkan kasus ini diumumkan secara terbuka kepada keluarga, bahkan publik terlepas dari Arkin yang dinyatakan polisi sebagai terduga pelaku penganiayaan dan pencurian.

Foto Arkin tahanan yang tewas di sel Polsek Katikutana juga ramai dibahas. Rupanya, Arkin memiliki akun media sosial yang cukup aktif.
“Terlepas Arkin itu penjahat sesuai versi mereka itu kita tidak inginkan. Tapi cara matinya itu yang kami tidak harapkan, ternyata di negara hukum ada aparat hukum dan penegak hukum yang bertindak diluar hukum. Kami keluarga anggap kejadian ini merupakan pelanggaran hukum, kami butuh keadilan,” tegas Antonius.
Kronologi kematian Arkin, tahanan yang tewas di dalam sel Polsek Katikutana itu viral di media sosial. Sejumlah akun netizen mengunggah ulang cerita itu. Bahkan, beberapa di antara mereka yang menembuskan cerita kronologi kematian Arkin ke Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan sejumlah akun media massa.
Foto Arkin juga ramai dibahas. Rupanya, Arkin memiliki akun media sosial yang cukup aktif. Sebelum peristiwa mengenaskan terjadi, Arkin sempat mengunggah foto profil dirinya di media sosial. Dari foto yang diunggah, Arkin terlihat menyenangi berpose di sejumlah tempat indah, terutama di Sumba Barat.
Menanggapi kronologi kematian Arkin di dalam tahanan Polsek Katikutana,Kapolres Sumba Barat AKBP FX Irwan Arianto pun buka suara. Dia menyatakan Sie Propam Polres Sumba Barat telah menyelidiki dugaan anggota kepolisian melakukan penganiayaan.

Foto Arkin tahanan yang tewas di sel Polsek Katikutana juga ramai dibahas. Rupanya, Arkin memiliki akun media sosial yang cukup aktif.