Fotokita.net - Istri Poltak Pasaribu, Lasti Silitonga membantah keterangan yang sudah diberikan oleh polisi terkait kasus penembakan yang merenggut nyawa suaminya di exit tol Bintaro, Jakarta Selatan pada Jumat (27/11/2021). Lasti mengungkap foto bekas tembakan pelaku Ipda OS kepada awak media. Petinggi Polda Metro Jaya buka suara.
Polda Metro Jaya mengungkapkan peristiwa penembakan itumengakibatkan dua orang tertembak atas nama Poltak Pasaribu dan M Aruan. Pada saat kejadian, keduanya dibawa ke RS Pelni, namun kemudian dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. "Kedua korban pada saat itu mengalami luka dan dibawa RS Pelni awalnya, kemudian dipindahkan ke RS Kramat Jati untuk penanganan lebih baik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan kepada awak media.
Selanjutnya, Poltak Pasaribu dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (27/11/2021), salah satu korban Poltak Pasaribu meninggal dunia. Sementara korban M Aruan masih dirawat di RS Polri. Kedua korban mengaku sebagai wartawan.
Dalam perkara ini, Polda Metro Jaya telah mengamankan Ipda OS. Tim Propam ikut turun tangan untuk mendalami apakah penembakan yang dilakukan oleh Ipda OS ini sesuai prosedur.
Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Bhirawa Braja Paksa juga menyebutkan, "Kami sinergi dengan Krimum Polda Metro Jaya untuk memastikan apakah ada atau terjadi pelanggaran disiplin atau pelanggaran kode etik, nanti kita sinkronkan dengan penyelidikan Direktorat Kriminal Umum, karena peristiwa baru Jumat, kami masih koordinasi dengan Paminal Divisi Propam Polri."
Di sisi lain, Direktur Rekskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, mesti peristiwa penembakan itu benar terjadi dan telah mengakibatkan satu korban tewas, namun pihaknya belum menetapkannya sebagai tersangka.
Tubagus mengatakan bahwa pihaknya belum bisa menetapkan Ipda OS sebagai tersangka karena minim bukti. "Apakah Ipda O statusnya saat ini sebagai tersangka atau bukan? Saat ini yang bersangkutan belum ditetapkan sebagai tersangka," ujar Tubagus.
Saat berjumpa dengan awak media,Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpanmengungkap adanya peristiwa awal sebelum Ipda OS melakukan penembakan yang menewaskan Poltak Pasaribu itu. Ketika itu, Ipda OS yang merupakan anggota PJR Polda Metro Jaya diminta bantuan oleh pria O yang merasa terancam karena kendaraannya dibuntuti.
Pria O ini menghubungi Ipda OS untuk meminta bantuan. Belakangan terungkap bahwa Ipda OS dan O ini memiliki hubungan pertemanan. "Begini ini karena pertemanan saja di antara mereka," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/12/2021).
Baca Juga: Foto Jenazah Poltak Pasaribu Korban Tembak Polisi di Tol Bintaro Ditangisi, Profesinya Jadi Sorotan