
Mobil TNI AD yang menjemput wanita anak jenderal usai maki-maki ibunda Arteria Dahlan ditelusuri. Identitas pemiliknya terbongkar.
"Kalau anak bintang tiga kok bisa nyuruh-nyuruh protokoler TNI? Saya saja, orangtua saya, enggak bisa. Kok bisa menggunakan protokoler TNI di bandara, menyuruh-nyuruh semua orang, 'mana kapolres, mana siapa, lu enggak tahu siapa gue' dan sebagainya," kata Arteria.
Arteria juga menyoroti mobil dinas TNI yang digunakan oleh perempuan tersebut saat meninggalkan bandara. Menurut Arteria, perlu ditelusuri apakah perempuan itu anggota TNI atau bukan serta hubungannya dengan anggota TNI.
"Kalau memang dia anggota TNI apa benar itu mobil dia. Kalau dia bukan di TNI, itu kan bukan mobil dia. Kalau mau ditarik lagi masih banyak nih, saya masih punya amunisi-amunisi yang bisa saya persembahkan nantinya saat diperlukan," ujar dia.
Oleh karena itu, Arteria meminta agar Jenderal Andika dan Jenderal Dudung bersikap tegas, karena menurutnya hal itu tidak sesuai dengan adab dan etika di lingkungan TNI.
"Segala sesuatu ini kita punya adab dan etika, di TNI juga ada adab dan etika, kami mohon nanti dilakukan penindakan lah, upaya korektif," kata Arteria. "Saya percaya sama Pak Panglima dan Pak Dudung, kita masih punya banyak perwira-perwira yang hebat-hebat, yang memang jiwanya Merah Putih, enggak seperti itu," ujar dia.

Mobil TNI AD yang menjemput wanita anak jenderal usai maki-maki ibunda Arteria Dahlan ditelusuri. Identitas pemiliknya terbongkar.
Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin, mengungkap penelusuran terhadap wanita yang memaki Arteria Dahlan beserta ibunda. Hasanuddin menyebut wanita tersebut saat cekcok terjadi bersama seorang perwira tinggi TNI yang berdinas di BIN.
"Dari informasi yang kami dapat, ternyata perempuan itu bersama pria berpangkat Brigjen. Terkait hubungan keduanya masih kami telusuri," kata Hasanuddin dalam keterangannya.
Hasanuddin menyebut mobil berpelat TNI AD yang digunakan wanita mengaku anak jenderal TNI itu bernomor 75194-03. Dia menyebut mobil tersebut merupakan kendaraan dinas milik Kodam Jayakarta. "Kendaraan tersebut digunakan oleh Brigjen TNI yang kini telah pindah tugas ke BIN," ucapnya.