Sampai berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari oknum banpol tersebut yang namanya mulai tercuat dalam kasus Subang.
Sementara itu, pihak kuasa hukum Danu juga sampai dengan saat ini masih menunggu serta mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian perihal oknum banpol yang menyuruh kliennya tersebut.
"Terkait banpolnya sudah diperiksa apa belum, kami tidak tahu, ya, kami serahkan semuanya kepada penyidik," ucap Achmad Taufan kuasa hukum Danu saat ditanya wartawan, Kamis (4/11/2021).
Keberadaan sosok banpol ini pun belum diketahui. Apakah sudah diperiksa polisi atau belum masih menjadi tanda tanya. Jika apakah dia termasuk dicari polisi karena juga saksi kunci, hal ini belum dapat dipastikan.
Proses pengungkapan kasus pembunuhan di Subang yang sudah berjalan selama 79 hari itu juga menyita perhatian dari Pusat Forensik Universitas Indonesia. Lembaga penelitian ini mengundang ahli forensik Polri dokter Sumy Hastry Purwanti untuk berbincang bersama kriminolog UI, Adrianus Meliala.
Seperti ingin menjawab rasa penasaran netizen, diskusi itu mengambil judul“Kasus Pembunuhan Subang : Kok Sulit Banget?”. Maklumpihak kepolisian sudah memeriksa 54 saksi agar dapat petunjuk dari kasus yang sudah menjadi sorotan publik tersebut. Namun, pelaku pembunuhan belum juga diungkap hinggamenyisakan tanda tanya besar.
Baca Juga: Foto Yosef Main Golf Beredar, Adik Suami Korban Pembunuhan di Subang Ungkap Fakta Sebenarnya

Ahli forensik Polri dokter Sumy Hastry Purwanti untuk berbincang bersama kriminolog UI, Adrianus Meliala.
Dalam acara diskusi melalui Instagram Live ini, dokter Sumy Hastry Purwanti tampak geram dengan adanya oknum yang sudah mengacak-acak TKp sebelumnya. Hal ini diungkapkan ahl forensik Polri secara terang-terangan. Dia jugamenjelaskan beberapa fakta dalam kasus ini.
Dalam talkshow tersebut, dr Sumy Hastry Purwanti mengaku mengalami kesulitan dalam pengungkapan kasus Subang karena TKP yang sudah berbeda atau rusak.
"Minimal ada 5 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak boleh ada orang yang memasuki ke sana apalagi menyentuhnya," ujar Sumy Hastry dalam acara diskusi yang digelar pada Minggu (7/11/2021).