"Mas Kasino, saya pengen banget belajar ngelawak sama mas," kata Miing.
"Lho, kalau belajar ngelawak itu ga bisa. Gimana ngajarnya? Susah dong," jawab Kasino.
"Ya pokok nya saya ingin bantu-bantu Warkop DKI. Tugas apalah juga oke." Berondong Dedi tegas.
"Wah, saya jadi bingung," ucap Kasino sambil nengok kanan kiri. Dono dan Indro ada disebelahnya.
"Tapi saya boleh datang ke rumah mas Kasino kan?" desak Dedi menjadi.
"Okelah, besok datang ke rumah gue di Kayu Putih, Pulomas," kata Kasino.
Malam itu, Dedi dan Didin, adiknya yang juga nongkrong di gedung Kuningan bisa pulang dengan perut kenyang. Uang sepuluh ribu perak kelewat banyak untuk 2 piring nasi warteg.
Kembaliannya digunakan untuk naik Bis hari-hari berikunya. Menjelang tidur, kakak beradik itu tak habis-habis ngomongin trio Warkop DKI. Kagum sekagum-kagumnya.
Kini, perut Miing Bagito bukan cuma kenyang gegara rela jadi kacung Warkop DKI. Dia makin tajir sebagai anggota DPR. Semuanya dia rintis dari bawah berkat pengalaman ikut bekerja di Warkop DKI.