Follow Us

Foto Tampang Arya Wedakarna Beredar, Ini Alasan Anggota DPD Asal Bali Tanggung Semua BIaya Ritual Pindah Agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 23 Oktober 2021 | 20:58
Arya Wedakarna menyebutkan alasan dirinya bersedia menanggung semua biaya ritual pindah agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri.
Facebook

Arya Wedakarna menyebutkan alasan dirinya bersedia menanggung semua biaya ritual pindah agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri.

Minat seni Sukmawati yang lahir di Jakarta 26 Oktober 1951 ini telah dipupuk sejak usia muda. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA pada tahun 1969, Sukmawati melanjutkan pendidikannya ke Akademi Tari di LPKJ, Jakarta. Ia lulus pada tahun 1974.

Beberapa tahun kemudian, Sukmawati memutuskan untuk terjun ke panggung politik pada 1998 dengan membangkitkan kembali Partai Nasional Indonesia (PNI) di bawah nama baru PNI Soepeni.

Baca Juga: Kisah Kemerdekaan Indonesia, Apa Maksud Soekarno Bilang, 'Pelacur Adalah Mata-mata yang Paling Baik di Dunia'?

Arya Wedakarna menyebutkan alasan dirinya bersedia menanggung semua biaya ritual pindah agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri.
Facebook

Arya Wedakarna menyebutkan alasan dirinya bersedia menanggung semua biaya ritual pindah agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri.

Dalam pemilihan umum tahun 1999, partai ini hanya memperoleh 0,36 persen suara. Akibat performa yang kurang baik, partai ini kemudian berganti nama menjadi PNI Marhaenisme pada 2002 dengan posisi ketua umum dijabat oleh Sukmawati.

Dalam pemilihan umum 2004, partai ini hanya mampu mengamankan satu kursi di pemerintah setelah memperoleh 0,81 persen suara. Hingga pada pemilihan umum 2009, partai ini kehilangan kursi di pemerintah usai memperoleh 0,3 persen suara.

Pada 2011 silam, Sukmawati yang rehat dari dunia politik meluncurkan buku bertajuk Creeping Coup D'Tat Mayjen Suharto. Buku ini berisi kesaksian sejarah kehidupannya selama 15 tahun di Istana Merdeka.

Buku itu banyak mengungkap kehidupan Sukmawati sejak dilahirkan di Istana Merdeka ketika sang ayah masih menjabat sebagai presiden hingga usianya menginjak remaja. Sukmawati juga memberikan kesaksian bahwa Soeharto telah mengkudeta ayahnya pada 1965-1967.

Menurut Sukmawati, saat itu Pangkostrad Mayjen Soeharto beserta anggota militer lainnya menggunakan Surat Perintah 11 Maret 1966 untuk menggulingkan Presiden Soekarno dan mengantarkannya menjadi presiden.

Di sela-sela karier politiknya, Sukmawati juga seorang penggiat seni. Ia menyukai seni tari, lukis, dan sastra. Ketertarikan Sukmawati terhadap dunia seni membuatnya sering berkumpul dengan teman sesama seniman di Taman Ismail Marzuki.

Baca Juga: Surat Nikah dan Cerai Bung Karno Dijual Rp 25 Miliar, Ternyata 3 Sosok Penting Ini Jadi Saksi Perpisahan Sang Proklamator dengan Inggit Garnasih

Tak hanya itu, Sukmawati juga kerap tampiil dalam berbagai acara seni. Salah satunya, dia tampil membacakan puisi karyanya bertajuk Ibu Indonesia dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest