Foto Haji Isam Jarang Beredar, Bos Tambang yang Dikabarkan Dekat dengan Syahrini, Kini Jadi Incaran KPK Gegara Kasus Ini

Isu kedekatan keduanya terendus saat sang adik, Aisyahrani tak sengaja keceplosan mengatakan bahwa Syahrini baru saja mendapat sesuatu yang spesial dari Mr. H.

Publik menduga sosok Mr. H adalah Haji Isam yang kerap mengundang Syahrini untuk tampil di Kalimantan.

Tak tanggung-tanggung, Syahrini pun sampai disebut-sebut kerap menggunakan helikopter pribadi milik pengusaha tajir tersebut. Namun sampai detik ini bukti kebenaran kabar tersebut belum juga terungkap.

Kabar Haji Isam dekat dengan Syahrini akhirnya hilang dengan sendirinya. Namun, kini bos tambang batu bara itu menjadi incaran KPK gegara kasus ini.

KPK menelusuri kesaksian dalam persidangan yang menyebutkan peran Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam berkaitan dengan nilai pajak perusahaannya, yaitu PT Jhonlin Baratama (PT JB). Sebab, Haji Isam diduga bekerja sama dengan pejabat pajak untuk mengakali kewajiban bayar pajak ke negara.

Bermula dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (4/10/2021), dengan terdakwa Angin Prayitno Aji selaku mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Dadan Ramdani selaku Kepala Subdirektorat Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan di Ditjen Pajak yang menghadirkan seorang saksi atas nama Yulmanizar sebagai mantan anggota tim pemeriksa pajak di Ditjen Pajak.

Baca Juga: Sempat Mencuat Gara-gara Kabar Kirim Bunga Spesial Buat Syahrini, Begini Foto-foto Istana Megah Juragan Batubara Kalimantan yang Kembali Bikin Heboh: Mirip Hotel Bintang 5!

instagram

Dulu dikabarkan dekat dengan Syahrini, kini Haji Isam jadi incaran KPK gegara kasus ini. Foto Haji Isam banyak dicari di media sosial.

Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Yulmanizar dibongkar jaksa KPK Takdir Suhan dalam sidang itu. Berikut isi BAP Nomor 41 itu:

Bahwa dalam pertemuan saya (Yulmanizar) dengan tim pemeriksa, dengan Agus Susetyo selaku konsultan pajak PT Jhonlin memang tidak ada permintaan penurunan pajak, hanya saja permintaan yang dimaksud adalah permintaan untuk mengkondisikan nilai perhitungan (pajak) pada Rp 10 miliar, dan atas permintaan tersebut kami pun tidak melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mendetail atas nilai pajak yang seharusnya disetorkan PT Jhonlin sebagai pajak ke negara.

Saya tambahkan bahwa pertemuan dengan Agus Susetyo ini, dalam penyampaiannya atas pengondisian PT Jhonlin disampaikan kami bahwa ini adalah permintaan langsung pemilik PT Jhonlin Baratama, yakni Samsuddin Andi Arsyad atau Haji Isam, untuk membantu pengurusan dan pengondisian nilai SKP (Surat Ketetapan Pajak) tersebut.

Yulmanizar membenarkan keterangannya dalam BAP itu. Selain itu, dia mengamini perihal BAP yang menyebutkan adanya fee sebesar Rp 40 miliar dari PT JB untuk Angin dan Dadan.