"Justru surat terbuka itu memperjelas motif pelaku melakukan penganiayaan karena ingin mencari perhatian dengan alasan membela agama," tuturnya.
Ulah Irjen Napoleon itu mendapat banyak kecaman. Apalagi Irjen Napoleon diduga melakukan penganiayaan dengan dalih membela agama. Ulama ikut buka suara soal ulah Jenderal Napoleon Bonaparte melumuri Youtuber tersangka penistaan agama itu dengan tinja di bui.

Disebut lumuri Muhammad Kece dengan tinja, Jenderal Napoleon Bonaparte buka suara. Foto tampang bengap sang YouTuber menjadi bukti.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Marsudi Syuhud, tidak membenarkan tindakan Irjen Napoleon itu. Menurut Marsudi, pendekatan Islam bukanlah pendekatan kekerasan, melainkan pendekatan dakwah dengan cara damai.
"Alasan apa saja, kalau itu untuk berbuat kekerasan terhadap orang lain, itu tidak dibenarkan," kata Marsudi saat dihubungi, Senin (20/9/2021).
"Itu agama sifatnya hidayah dari Allah. Maka pendekatannya dengan dakwah, bukan dengan kekerasan. Kalau (perbuatan) alasan agama, pendekatan dengan dakwah, bukan dengan kekerasan," katanya.
Sementara itu, PP Muhammadiyah menegaskan tidak ada kekerasan dalam beragama. Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Prof Wawan Gunawan Abdul Wachid mengatakan prinsip dakwah bagi setiap muslim adalah menyampaikan pesan-pesan agama.
"Jadi persoalan agama adalah persoalan mendapatkan hidayah atau petunjuk dari Allah SWT. Tidak ada tempat kekerasan dalam beragama," katanya.
Baca Juga: Foto Tampang YouTuber yang Bikin MUI Murka, Begini Nasibnya Usai Diadukan ke Bareskrim

Disebut lumuri Muhammad Kece dengan tinja, Jenderal Napoleon Bonaparte buka suara. Foto tampang bengap sang YouTuber menjadi bukti.
Komnas HAM turut buka suara soal dugaan penganiayaan ini. Dia mendukung Polri memproses hukum Irjen Napoleon Bonaparte setelah menganiaya Muhammad Kace di Rutan Bareskrim Polri.