"Tidak ada (melawan), saya tidak melawan, saya di bawah, duduk," kata DI saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (24/8/2021).
Berdasarkan apa yang disampaikan DI, pemukulan yang ia terima bermula saat ia bersama temannya hendak pulang dari kebun miliknya di tepi Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Senin kemarin.
Saat itu, ia tak tahu jika ada kegiatan tracing dan testing di sepanjang jalan Desa Sidetapa.
"Kebetulan saya tidak tahu kalau ada pemeriksaan swab. Saya lupa pakai masker soalnya habis dari kebun," kata dia.
Saat tiba di lokasi penyekatan untuk dilakukan swab, DI mengaku langsung diadang oleh TNI.
Meski begitu, ia mencoba lari meloloskan diri karena pada saat itu tak memakai masker. Usai hampir meloloskan diri, ia mendadak ditarik salah seorang anggota TNI dan hampir terjatuh meski akhirnya berhasil pergi.
Sekitar 40 meter dari lokasi penyekatan, ia mengaku kembali diadang oleh TNI yang kemudian memukul temannya yang berinisial AG (23).
DI kemudian berhenti dan menanyakan maksud pemukulan yang dilakukan oleh TNI kepada AG.
"Tidak tahu kenapa (TNI) marah-marah langsung mukul, langsung nyekik, terus saya diseret sejauh 30 meter ke titik lokasi yang pertama, sejauh saya diseret, saya juga ditendang dari belakang. Padahal saya sudah tidak melawan. Tapi terus saja saya ditendang," tuturnya.