Follow Us

Ini Foto Aksi Qomarul Lailiah, Guru SD Berhijab yang Berani Hadapi Protes Ganda Putra Denmark di Olimpiade Tokyo 2020

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 09 Agustus 2021 | 19:16
Qomarul Lailiah, guru berhijab yang berani menghadapi protes ganda putra Denmark di Olimpiade Tokyo 2020.
Dok. Qomarul Lailiah

Qomarul Lailiah, guru berhijab yang berani menghadapi protes ganda putra Denmark di Olimpiade Tokyo 2020.

Fotokita.net - Qomarul Lailiah, seorang guru sekolah dasar (SD) di Surabaya, Jawa Timur berani menghadapi protes ganda putra Denmark di Olimpiade Tokyo 2020. Ini foto aksinya saat memimpin pertandingan badminton di Jepang.

Nama Qomarul Lailiah (kebanyakan media online menulis namanya, Qomarul Lailah) menjadi sorotan usai Mendikbud Ristek Nadiem Makarim memuji guru perempuan itu saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Nadiem memuji Qomarul Lailiah lantaran guru SDN Sawunggaling 1 Surabaya ini terpilih sebagai wasit dalam cabang olahraga badminton di Olimpiade Tokyo 2020. Sebagai informasi, hanya ada 4 orang wanita yang terpilih menjadi wasit untuk badminton di Olimpiade Tokyo 2020. Selain Qomarul Lailiah, ada Liu Yun (China), Ma Janelyn T Fundal (Filipina), dan Kristil Tan Ai Teng (Malaysia).

Qomarul Lailiah membuat tambah bangga lantaran dia tercatat sebagai satu-satunya wanita berhijab yang memimpin pertandingan badminton di pesta olahraga paling akbar seantero jagat.

Dengan pengalamannya yang segudang, Qomarul Lailiah terlihat tenang saat menghadapi protes dari ganda putra Denmark, Anders Skaarup Rasmussen dan Kim Astrup. Ketika itu, Qomarul Lailiah memimpin pertandingan ganda Denmark melawan pasangan tuan rumah Jepang, Yuta Watanabe dan Hiroyuki Endo.

Lihat saja foto aksi Qomarul Lailah yang berani menghadapi protes ganda putra Denmark ini. Dia tampak tenang memberikan argumentasi atas keputusannya.

Baca Juga: Gigit Jari di Olimpiade Tokyo 2020, Foto Pelari Wanita Ini Viral, Kisahnya Bikin Netizen Meleleh

Bagi Lia, sapaan akrab Qomarul Lailiah, protes dari atlet yang berlaga sudah bukan hal aneh. Dia adalah wasit pemegang sertifikasi dari BWF, federasi badminton dunia.

Lia juga terpilih sebagai salah seorang wasit dalam gelaran badminton di Asian Games Jakarta-Palembang 2018.

Guru mata pelajaran Bahasa Inggris di SD Negeri Sawunggaling 1 Surabaya ini menceritakan pengalamannya saat kali pertama menjadi wasit.

Lia mengaku sejak awal tidak tertarik menjadi wasit di cabang olahraga badminton. Saat itu dia tak memahami dengan baik tentang olahraga bulu tangkis. Namun, setelah mendapatkan cukup banyak pengetahuan, Lia tertarik untuk terjun dan mencoba ikut pelatihan serta menjalani ujian di tingkat provinsi.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest