Lia dinyatakan lulus saat ikut pelatihan dan ujian di tingkat provinsi tersebut. Meski demikian, kelulusannya itu tak lantas membawa Lia begitu saja menjadi wasit profesional.
Baca Juga: Curang Hingga Tak Sopan, Ini 7 Foto Peraih Medali Olimpiade yang Akhirnya Telan Pil Pahit
Dalam kariernya sebagai wasit badminton, ada banyak tantangan yang dihadapinya. "Sampai para pemain berteriak, kok begitu wasitnya, ada yang bilang ini wasit lulusan mana, harus sekolah wasit lagi," kata wanita beruusia 44 tahun ini menceritakan awal pengalaman terjun menjadi wasit, Senin (9/8/2021).
Namun, tantangan tersebut memang harus dihadapi jika ingin menjadi wasit profesional. Lia optimistis suatu saat dirinya bisa menjadi wasit profesional. Salah satu hal yang terus dia lakukan adalah giat belajar.
"Lalu dengan tetap optimis saya terus belajar, hingga saya terus membaca buku berjudul Law of Badminton. Buku itu memang segala aturan dan instruksi dalam bahasa Inggris," tutur Lia.
Sejak saat itu, Lia terus berjuang mengikuti berbagai ujian nasional di berbagai ajang.
Seiring perjalanannya, kiprah perempuan kelahiran Surabaya, 24 September 1977, ini semakin melejit dalam dunia perwasitan. Namun begitu, dia tak melupakan kewajibannya menjadi pendidik SD mata pelajaran Bahasa Inggris.
Menariknya, Lia menjelaskan seluruh ilmu yang diperolehnya sebagai wasit, juga diimplementasikan di sekolah tempatnya mengajar. Dia pun mengaku anak-anak didiknya di sekolah selalu dilatih agar selalu disiplin, percaya diri, dan pantang menyerah. Menurut dia, itu yang menjadi poin penting dalam meraih kesuksesan.
"Ternyata itu betul-betul terjadi, ketika kita menerapkan tiga hal itu akan memudahkan kita mencapai banyak hal. Makanya, saya ajarkan kepada anak didik saya sedini mungkin," kata Lia.