Melalui ulasannya tentang sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio, Hamid Awaludin secara blak-blakan menuliskan keraguannya terhadap bukti baik dari ahli waris pengusaha asal Sumsel itu.
Ulasan Hamid Awaludin ini ditayangkan melalui artikel opininya di laman Kompas.com. Naskah lengkapnya bisa dibaca melalui tautan ini.

Hamid Awaludin, mantan menteri SBY justru meragukan uang sumbangan Rp 2 triliun keluarga Akidi Tio benar-benar ada.
Berikut ini kami tayangkan ulasan Hamid Awaludin tentang uang sumbangan Rp triliun keluarga Akidi Tio.
Heboh dan meriah. Riuh dengan tepuk tangan para pejabat negeri. Ahli waris Akidi Tio, seorang pengusaha di Sumatera Selatan, menyumbang Rp 2 triliun.
Banyak yang kagum dan memuja ketulusan itu, sebab di tengah lilitan utang negara dan derita akibat Covid-19, ada warga negara yang memberikan hartanya untuk kemaslahatan orang banyak.
Saya tidak bertepuk tangan. Saya tidak memberi rasa kagum, apalagi pujian. Saya malah kian sanksi mengenai akal waras kita semua. Saya kian teguh bahwa para pejabat di negeri ini, sama sekali belum belajar dari berbagai kejadian masa lalu.
Sejumlah orang telah melecehkan akal sehat dan memarjinalkan tingkat penalaran para pejabat negeri ini. Hingga uang dua triliun tersebut benar-benar sudah di tangan, saya tetap menganggap bahwa di negeri ini masih banyak orang yang ingin mempopulerkan diri dengan cara melecehkan akal waras para pejabat.
Belum terlampau lama ke belakang, seorang yang mendeklarasikan diri sebagai filantropis dunia, telah mendeklarasikan ke publik bahwa ia menyumbang lebih seribu rumah di Palu, Sulawesi Tengah, yang baru saja dilantakkan oleh bencana alam, likuifaksi.

Hamid Awaludin, mantan menteri SBY justru meragukan uang sumbangan Rp 2 triliun keluarga Akidi Tio benar-benar ada.